Continuity of Care is a form of midwifery service that is provided comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning services. The method used is a case study with a descriptive observational approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observations, and physical examinations using primary and secondary data. Data analysis uses the Varney 7-stepmidwifery management approach and SOAP documentation. The goal is to monitor and detect early complications that may occur in mothers and babies in order to reduce maternal and infant mortality rates. Midwifery care for Mrs. X was carried out comprehensively in X Village, West Ungaran District, Semarang Regency starting from 32 weeks of pregnancy to 28 days of postpartum period. Pregnancy visits were carried out three times, postpartum visits three times in person and one online, and newborn visits three times. Care was provided according to midwifery service standards which include identifying complaints, monitoring vital signs, education, intervention management, and counseling related to family planning. Complaints found during pregnancy were leg cramps and frequent urination which were treated with IEC, the IEC given was how to overcome leg cramps by avoiding sitting and standing for too long, resting the legs periodically and the same position for a long time, changing sleeping positions with the legs slightly higher than the body because it can help reduce leg cramps. Reduce fluid intake 1-2 hours before going to bed at night to reduce the frequency of nocturia and avoid drinking drinks containing caffeine such as coffee, tea, drink lots of water in the morning and evening so that fluid intake in pregnant women is not reduced or dehydrated. The labor process took place normally, the postpartum period was without complications, and the mother chose a 3-month injection of contraception. Based on the results of care, there was no gap between theory and practice. All interventions were carried out according to midwifery service standards. It is hoped that midwives will continue to improve their competence in providing ongoing care, so that they can contribute to efforts to reduce MMR and IMR through comprehensive and standardized services. Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care) merupakan bentuk pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan keluarga berencana. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif observasional. Tehnik Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan dokumentasi SOAP. Tujuannya adalah untuk memantau, serta mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Asuhan kebidanan pada Ny. X dilakukan secara komprehensif di Desa X, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mulai usia kehamilan 32 minggu hingga 28 hari masa nifas. Kunjungan kehamilan dilakukan sebanyak tiga kali, kunjungan nifas sebanyak tiga kali secara langsung dan satu kali via daring, serta kunjungan bayi baru lahir sebanyak tiga kali. Asuhan diberikan sesuai standar pelayanan kebidanan yang meliputi identifikasi keluhan, pemantauan tanda vital, edukasi, penatalaksanaan intervensi, serta konseling terkait KB. Keluhan yang ditemukan selama kehamilan adalah kram kaki dan sering kencing yang ditangani dengan KIE, KIE yang diberikan yaitu cara mengatasi kram kaki dengan menghindari posisi duduk dan berdiri terlalu lama, istirahat kaki secara berkala dan posisi yang sama dalam waktu yang lama, mengubah posisi tidur dengan kaki sedikit lebih tinggi dari tubuh karna dapat membantu mengurangi kram kaki. Kurangi asupan cairan 1- 2 jam sebelum tidur malam untuk mengurangi frekuensi nokturia dan hindari minum minuman yang mengandung kafein seperti kopi teh perbanyak minum iar putih di pagi dan sore hari agar asupan cairan pada ibu hamil tidak berkurang atau dehidrasi. Proses persalinan berlangsung normal, masa nifas tanpa komplikasi, dan ibu memilih KB suntik 3 bulan. Berdasarkan hasil asuhan, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik. Semua intervensi dilakukan sesuai standar pelayanan kebidanan. Diharapkan bidan terus meningkatkan kompetensinya dalam memberikan asuhan berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam upaya menurunkan AKI dan AKB melalui pelayanan yang menyeluruh dan terstandar.
Copyrights © 2025