Di tengah tuntutan akuntabilitas pendidikan tinggi, banyak unit penjaminan mutu terjebak dalam kultur kerja reaktif yang menghambat efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami esensi pengalaman (lived experience) anggota tim penjaminan mutu di bawah kepemimpinan transformasional yang berupaya membangun iklim proaktif. Menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologis, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam semi-terstruktur dengan empat partisipan (Ketua, Sekretaris, dan Staf) dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian mengidentifikasi lima tema esensial: (1) transformasi identitas dari 'pengawas' menjadi 'mitra strategis'; (2) pemberdayaan melalui stimulasi intelektual; (3) iklim keamanan psikologis sebagai fondasi inovasi; (4) komunikasi transformatif melalui strategi 'dari data menjadi cerita'; dan (5) resolusi konflik berbasis empati. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional secara sistematis merekayasa ulang realitas organisasi dengan menciptakan keamanan psikologis sebagai prasyarat, yang kemudian memungkinkan pemberdayaan intelektual dan diekspresikan melalui komunikasi empatik untuk mengubah kultur reaktif menjadi proaktif.
Copyrights © 2025