Penelitian ini menganalisis representasi perempuan dan relasi kekuasaan dalam film Ipar adalah Maut menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Pendekatan ini memandang tanda sebagai kesatuan penanda (signifier) dan petanda (signified) yang membentuk makna pada tiga tingkatan: denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan data berupa adegan visual, dialog, gestur, dan unsur sinematik yang dianalisis pada ketiga tingkatan makna tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film menampilkan relasi rumah tangga yang tampak harmonis, namun secara simbolik mereproduksi ideologi patriarki. Perempuan digambarkan sebagai sosok sabar, tunduk, dan bergantung pada persetujuan laki-laki dalam pengambilan keputusan domestik. Relasi kekuasaan laki-laki dihadirkan secara halus melalui perhatian, dukungan, dan kepemimpinan simbolik. Sistem tanda visual seperti ruang domestik dan gestur, serta tanda verbal berupa dialog, memperkuat mitos sosial tentang perempuan sebagai penjaga ketenteraman rumah tangga. Film menjadi media yang meneguhkan struktur kekuasaan patriarki melalui representasi keseharian yang tampak egaliter namun sarat makna ideologis.
Copyrights © 2025