Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan peserta didik dari keluarga broken home yang cenderung mengalami kurangnya perhatian dan kasih sayang, sehingga berdampak pada tumbuh kembang, disiplin, serta motivasi berprestasi. Kondisi tersebut menuntut peran guru bimbingan dan konseling (BK) dalam membimbing serta membentuk karakter peserta didik agar mampu menghadapi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran guru BK di MAN 2 Pesisir Selatan dalam membentuk karakter peserta didik broken home melalui empat aspek, yaitu sebagai pemimpin, penggagas program, fasilitator, dan konsultan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada peran guru BK dalam pembentukan karakter peserta didik broken home. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru BK memiliki kontribusi signifikan dalam mendampingi peserta didik, baik melalui pemberian motivasi, dukungan emosional, maupun bimbingan berkelanjutan. Peran tersebut terbukti menumbuhkan semangat belajar, rasa percaya diri, serta meningkatkan resiliensi peserta didik, sehingga mampu meminimalisir dampak negatif broken home. Penelitian ini merekomendasikan hasilnya sebagai acuan praktis bagi guru BK dalam merancang strategi pembentukan karakter yang lebih efektif untuk mendukung peserta didik dari keluarga broken home.
Copyrights © 2025