Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alasan-alasan hasil penerjemahan yang kurang berterima dari peribahasa budaya bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia pada situs mondly.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian terdiri dari 20 peribahasa bahasa Perancis dalam web mondly.com sebagai bahasa sumber (Bsu) dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran (Bsa). Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif ditinjau dari, ideologi penerjemahan menurut Venuti, dan prosedur teknik penerjemahan modulasi menurut Vinay & Dalbernet, dan kata berkategori budaya menurut Peter Newmark. Hasil analisis menunjukan terdapat 12 kata berkategori budaya yakni 4 data ekologi, 5 data kategori budaya material, serta 3 data kategori organisasi sosial. Teknik modulasi yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan peribahasa budaya pada situs tersebut adalah modulasi eksplikatif, negasi kebalikan, abstrak, mengganti simbolik, ruang waktu, bagian untuk bagian lainnya, interval dan batasan, serta modulasi istilah yang dibalik. Ideologi yang diusung penerjemah adalah foreignisasi dan domestikasi, akan tetapi penerjemah lebih banyak menggunakan ideologi foreignisasi untuk menerjemahkan peribahasa tersebut sehingga berdasarkan analisis data diatas hasil penerjemahan peribahasa budaya bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia pada situs mondly.com dikatakan tidak berterima karena penerjemah terlalu berorientasi pada bahasa sumber, sehingga makna, nuansa, dan konteks budaya tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan pemahaman pembaca dalam Bsa.
Copyrights © 2024