Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan penggunaan serta penerapan teknik reduksi dalam kata kerja "être" dan "avoir"; serta (2) menganalisis tingkat keberterimaan dari hasil terjemahan dalam film tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dengan metode simak bebas libat cakap dan teknik catat. Teori yang diadopsi adalah teori penerjemahan yang mencakup ideologi, metode, teknik, dan kualitas keberterimaan. Ideologi yang dianut dalam penelitian ini adalah foreignisasi dan domestikasi menurut Venuti (1995). Metode yang diterapkan adalah adaptasi (saduran) berdasarkan Newmark (1988). Teknik terjemahan yang digunakan, khususnya reduksi, mengacu pada Molina dan Albir (2002). Kualitas keberterimaan penerjemahan merujuk pada konsep yang diuraikan oleh Nababan (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata kerja "être" sering digunakan untuk menyatakan kondisi atau identitas, dengan être principal muncul dominan dalam konteks domestikasi, sedangkan être auxiliaire juga sering diterapkan dan diterjemahkan dengan tepat. Kata kerja "avoir" digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau pengalaman, dengan avoir principal juga dominan dalam konteks domestikasi, sedangkan avoir auxiliaire sering diterjemahkan kurang akurat. Temuan ini mengimplikasikan pentingnya pemahaman mendalam tentang perbedaan antara verbe principal dan verbe auxiliaire bagi siswa bahasa Perancis untuk membangun kalimat yang lebih akurat dan nuansa dalam komunikasi
Copyrights © 2024