Penelitian ini membahas representasi keberanian dakwah dalam tokoh fiktif Baiduri dalam serial Malaysia berjudul Bidaah. Serial ini menggambarkan resistensi terhadap penyimpangan agama yang dilakukan oleh pemimpin sekte berkedok simbol keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana karakter Baiduri menjadi agen dakwah kritis melalui keberanian menolak pengkultusan, melindungi keluarga, membentuk kolaborasi perlawanan, serta mempertahankan prinsip Islam di bawah tekanan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi dan naratif, serta menggunakan perspektif dakwah kritis sebagai kerangka teoritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Baiduri merepresentasikan bentuk dakwah simbolik dan transformatif yang menggabungkan kejujuran, keteguhan, empati, dan kritik terhadap kekuasaan religius yang menyimpang. Media fiksi, dalam hal ini serial Bidaah, terbukti efektif sebagai ruang alternatif dakwah yang mampu membangun kesadaran sosial dan spiritual secara reflektif dan kontekstual. Kajian ini membuka ruang baru bagi pengembangan teori dan praktik dakwah melalui media populer serta memperkuat narasi peran perempuan sebagai subjek aktif dalam perjuangan keislaman.
Copyrights © 2025