Dismenore merupakan nyeri menstruasi yang berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari. BMI. Gaya hidup merupakan salah satu faktor dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BMI, sedentary lifestyle, dan frekuensi dismenore pada populasi mahasiswa FK Unesa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran yang berjumlah 155 mahasiswa. Sampel penelitian ini berjumlah 112 siswi yang diambil dengan metode simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi karakteristik responden, status BMI, dan kuesioner Past-day Adults' Sedentary Time-University (PAST-U). Metode analisis yang digunakan adalah uji Spearman Rank dengan nilai p-value <0,05. Hasil penelitian ini sebagian besar siswi berstatus BMI normal yaitu sebanyak 67 orang (59,8%), 28 responden (25,0%) kategori underweight, 10 responden (8,9%) overweight, dan 7 responden (6,3%) kategori obesitas. Sebanyak 75 orang (67,0%) memiliki gaya hidup sedentary tinggi, 35 responden (31,3%) memiliki gaya hidup sedentary sedang, dan 2 responden (1,8%) memiliki gaya hidup sedentary rendah. Sebanyak 35 responden (31,3%) jarang mengalami dismenore, 31 responden (27,7%) selalu mengalami dismenorea, 30 responden (26,8%) kadang-kadang mengalami dismenorea, dan 16 responden (14,3%) sering mengalami dismenorea.
Copyrights © 2025