Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana drama Korea Start-Up berperan dalam pembentukan identitas diri Generasi Z melalui pendekatan dramaturgi Erving Goffman serta teori identitas Erik Erikson. Fenomena Hallyu atau gelombang Korea telah menjadi bagian dari gaya hidup remaja Indonesia, di mana drama Korea tidak hanya dikonsumsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi media refleksi dan pembentukan nilai sosial-budaya. Drama Start-Up menggambarkan perjuangan anak muda dalam membangun perusahaan rintisan di era digital yang kompetitif. Cerita dan karakter dalam drama ini merepresentasikan dinamika pencarian jati diri yang dekat dengan realitas sosial Generasi Z—generasi yang tumbuh dalam lingkungan digital, kritis, kreatif, dan sarat tekanan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap lima responden Gen Z yang telah menonton drama Start-Up. Hasil penelitian menunjukkan bahwa drama ini memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan identitas diri Gen Z, terutama dalam hal motivasi, pandangan terhadap kesuksesan, dan pembentukan gaya hidup yang mandiri serta inovatif. Melalui pendekatan dramaturgi, ditemukan bahwa karakter dan konflik dalam Start-Up berfungsi sebagai cermin sosial yang memungkinkan penonton merefleksikan peran, persona, dan citra diri mereka di “panggung sosial” kehidupan nyata. Drama ini juga memperlihatkan bagaimana proses impression management dan pencarian jati diri terjadi dalam konteks sosial dan digital. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa drama Korea tidak hanya berfungsi sebagai produk budaya populer, tetapi juga sebagai medium pembelajaran sosial dan refleksi identitas diri bagi generasi muda. Dengan menggabungkan teori Erik Erikson tentang identity vs. role confusion dan teori dramaturgi Goffman, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian seni pertunjukan, khususnya dalam memahami keterkaitan antara media visual, perilaku sosial, dan pembentukan identitas generasi digital.
Copyrights © 2025