Giri Mustika Roekmana
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pembelajaran Seni Budaya dengan Model Project Based Learning (PJBL) melalui Lesson Study Fuja Siti Fujiawati; Rian Permana; Giri Mustika Roekmana
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v5i1.8774

Abstract

Abstract : Learning art and culture in schools aims to foster and develop the personality of students, nurture a sense of aesthetics, critical attitude, appreciation, and enrich the lives of students creatively. To achieve these learning objectives, effective learning design is needed so that the teacher can implement them when learning at school. One learning model that can foster student creativity is the Project Based Learning (PJBL) model. Through the project-based learning model can provide student experience in solving project-based problems as a first step in gathering and integrating new knowledge based on experience in actual activities. Therefore, the development of cultural arts learning is strongly influenced by the role of teachers in schools. Lesson Study is one of the many ways in which a teacher can improve his professionalism in learning in school. The purpose of this study is to develop cultural arts learning using Project based learning (PJBL) learning models, where students will solve project-based problems provided by the teacher using scientific methods. The method used in this research is a qualitative approach. The results showed that using the Project based learning (PJBL) learning model through lesson study can help teachers to develop a set of learning and can provide better learning. Keywords: Cultural Arts, Project based Learning (PJBL), Lesson Study Abstrak : Pembelajaran seni budaya di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian peserta didik, mengasuh rasa estetik, sikap kritis, apresiatif, dan mengayakan kehidupan peserta didik secara kreatif. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut dibutuhkan perancangan pembelajaran yang efektif agar dapat di implementasikan guru pada saat pembelajaran di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kreatifitas siswa adalah model Project Based Learning (PJBL). Melalui model pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan pengalaman siswa dalam memecahkan masalah berbasis proyek sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran seni budaya sangat dipengaruhi oleh peran guru di sekolah. Lesson Study adalah salah satu dari banyak cara dimana guru dapat meningkatkan profesionalisme-nya dalam pembelajaran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pembelajaran seni budaya dengan menggunakan model pembelajaran Project based learning (PJBL), dimana siswa akan memecahkan masalah berbasis proyek yang diberikan oleh guru dengan menggunakan metode ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Project based learning (PJBL) melalui lesson study dapat membantu guru untuk mengembangkan seperangkat pembelajaran serta dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik. Kata Kunci : Seni Budaya, Project based Learning (PJBL), Lesson Study
APLIKASI MOBILE APPS GAMELAN UNTUK PEMBELAJARAN SENI Giri Mustika Roekmana; Fuja Siti Fujiawati; Rian Permana; Dedi Hermansyah
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v5i2.9901

Abstract

Abstrak : Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini ditandai dengan semakin majunya bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor Pendidikan yang mengakibatkan semakin banyaknya sumber belajar yang tersedia yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Salah satu perkembangan teknologi tersebut diantaranya adalah pemanfaatan komputer dan aplikasi mobile yang banyak di kembangkan saat ini untuk mendukung proses pembelajaran. Mengenal alat musik tradisional Indonesia merupakan salah satu tujuan dari  Pembelajaran Seni Budaya pada jenjang SMP. Salah satu alat musik tradisional yang menjadi pilihannya adalah Gamelan Degung, terutama bagi sekolah yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Pembelajaran alat musik gamelan dilakukan secara optimal pada jenjang pendidikan SMP untuk mengembangkan beberapa aspek perkembangan peserta pada jenjang tersebut. Namun kurangnya ketersediaan fasilitas alat musik tradisional gamelan menjadi salah satu permasalahan yang muncul dalam pembelajaran alat musik tradisional. Oleh karena itu pemanfaatan aplikasi mobile apps Gamelan untuk pembelajaran seni budaya dapat dijadikan media pengenalan alat musik tradisional.  Kata Kunci : Media Pembelajaran, Alat Musik Tradisi,  Mobile Apps GamelanAbstract : The development of science and technology is currently frightened by the advancement of the field of Information and Communication Technology (ICT) in various sectors of life, including the education sector which results in many available learning resources that can be utilized in learning. One of these technological developments includes the use of computers and mobile applications that are being developed at this time to support the learning process. Getting to know Indonesian traditional musical instruments is one of the goals of Learning Cultural Arts at the junior high school level. One of the traditional musical instruments he chose was Gamelan Degung, especially for schools located in West Java and Banten Provinces. Learning gamelan instruments is carried out optimally at the junior high school level to develop several aspects of the participants at that level. However, the fact that the facilities for traditional gamelan instruments are one of the problems that arise in learning traditional musical instruments. Therefore, the use of the Gamelan Degung mobile application for learning cultural arts can be used as a medium for the introduction of traditional musical instruments. Keywords : Learning Media, Traditional Musical Instruments, Mobile Apps Gamelan
INTERTEKSTUALITAS DALAM PENCIPTAAN TEATER “SANGKU MENCARI RIANG” Giri Mustika Roekmana
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.543 KB) | DOI: 10.30870/jpks.v1i1.854

Abstract

“Sangku Mencari Riang” adalah cerita yang mempertemukan tokoh Sangkuriang dari Sunda dengan tokoh Oidipus dari Yunani Klasik. Cerita ini dibuat sebagai lanjutan dari cerita rakyat Sangkuriang dari Sunda dengan cerita tragedi dari Yunani karya Sophocles yaitu Oidipus Sang Raja. Melalui kajian intertekstualitas cerita ini menjadi tafsir baru, makna baru dalam sebuah cerita baru “Sangku Mencari Riang”.“Sangku Mencari Riang” ini bercerita tentang Sangku dan Oidipus bertemu di suatu tempat antah berantah, lalu keduanya menceritakan petualangan masing-masing yang tidak membahagiakan sebelumnya. Cerita mereka memang berbeda, kultur merekapun berbeda namun peristiwa hidup mereka memiliki kesamaan yaitu membunuh bapak dan mengawini ibu kandungnya sendiri yang dianggap sebagai sebuah takdir dan nasib yang digariskan oleh Dewata, padahal peristiwa itu terjadi atas ketidaksengajaan dan ketidaktahuan mereka. Setelah keduanya saling mengetahui bahwa keduanya memiliki kesamaan kisah dari cerita mereka sebelumnya, maka keduanya berniat untuk melakukan protes dan memberontak pada Dewata di Kahyangan.  Sangku dan Oidipus kini menjadi satu kesatuan yang satu, satu dalam dua, dua dalam satu, yakni “Sangku“ yang berarti “Sang Aku” yang akan menuntut perubahan nasib dan takdir mereka menjadi lebih baik, sebuah jalan yang dipilih dengan memberontak sang nasib dan takdir untuk mencapai kebenaran dalam meraih kebahagiaan. Merekapun melakukan perjalanan spiritual yang melelahkan untuk mencapai Kahyangan, setelah tiba di pintu gerbang kahyangan mereka di hadang oleh makhluk yang menyerupai Siluman (Sunda) dan Titan (Yunani), terjadilah perkelahian sengit sebagai simbol dari pertarungan diri Sangku dan Oidipus dengan hawa nafsunya sendiri, Sangku dan Oidipus kalah. Munculah Sang Hyang dan Zeus sebagai simbol dari penguasa alam yang menentukan takdir dan nasib manusia. Kedua Dewata itu lalu memberikan pesan bahwa takdir itu adalah sebuah kepastian yang sudah digariskan dan manusia tidak bisa menghindar darinya (kemutlakan), sementara nasib masih mungkin di ubah sepanjang manusia itu sanggup untuk mengubahnya, salah satu caranya dengan mengalahkan nafsu serakah yang ada di dalam diri manusia itu sendiri. Cerita ini akan dipagelarkan dengan pendekatan konsep teater rakyat dari Sunda yang memiliki dinamika struktur yang fleksible dan dinamis. Konsep ini akan dipadu dengan beberapa unsur yang ada di dalam konvensi teater Yunani Klasik, yang di dalamnya terdapat peran Kor dengan kata-kata puitis pada setiap dialognya, juga penggunaan media topeng yang memberikan kesan penajaman karakter, ritualistik dan pandangan estetik bagi penonton. Sehingga kedua konsep ini akan memberikan ruang perspektif baru dalam karya penciptaan seni teater. Maka hasil dari kolaborasi kedua konsep ini akan terlihat sebuah pertunjukan dengan kekuatan-kekuatan musikal, tematik yang esensial, estetika visual, dinamika oral, sehingga memunculkan daya tarik bagi penonton.
Proses Penciptaan Teater Dalam Monolog Naskah “Berusaha Melawan Lupa” Karya : Acep Zam Zam Noor Pada Festival Lanjong ART Festival (LAF) Kutai Kertanegara Kalimantan Timur Giri Mustika Roekmana
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v4i2.6859

Abstract

Abstract : Monologue art is a drama performing art that is played by one actor and can play several characters in the story. How to play this monologue art is quite difficult because an actor must work extra practice and look for lots of references. The ability of a monologue player must be multi-talented, he must master good vocal techniques, he must master the techniques of a trained body, he must have trained emotional intelligence so that the character of the characters in the monologue script can be maximally realized. In this study the author wants to convey information related to how to play a monologue and present it. The concept of presenting monologues is not much different from the concept of presenting drama in general, only the difference is being played by one actor. On this occasion the author took the moment of the process of creating a monologue at the Lanjong Art Festival held by the East Kalimantan Kutai Kartanegara Lanjong Foundation. The monologue manuscript was titled "Trying to Fight Forgotten" by Acep zam Zam Noor who is a national writer who has been recognized by the community. The concept of presenting a monologue "Trying to Fight Forgotten" by Acep Zam Zam Noor uses the approach of the concept of Ubrug Banten's performing arts which has the characteristics of a game that is more flexible and populist. Abstrak : Seni monolog adalah sebuah seni pertunjukan drama yang dimainkan oleh satu orang pemeran dan dapat memainkan beberapa karakter tokoh dalam cerita. Cara memainkan seni monolog ini tergolong sulit karena seorang pemeran harus kerja ekstra berlatih dan mencari referensi yang banyak sekali. Kemampuan seorang pemain monolog haruslah multi talenta, dia harus menguasai tekhnik vokal yang baik, dia harus menguasai tekhnik olah tubuh yang terlatih, dia harus memeiliki kecerdasan emosional yang terlatih sehingga karakter tokoh dalam naskah monolog dapat terwujud dengan maksimal. Pada penelitian ini penulis ingin menyampaikan informasi terkait cara bermain monolog dan menyajikannya. Konsep penyajian monolog tidak jauh berbeda dengan konsep penyajian drama pada umumnya, hanya bedanya adalah dimainkan oleh satu orang pemeran.  Pada kesempatan ini penulis mengambil momen proses penciptaan monolog pada acara Lanjong Art Festival yang dilaksanakan oleh Yayasan Lanjong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Naskah monolog yang diangkat berjudul “Berusaha Melawan Lupa” karya Acep zam Zam Noor yang merupakan sastrawan nasional yang sudah diakui oleh masyarakat. Konsep penyajian monolog “Berusaha Melawan Lupa” karya Acep Zam Zam Noor ini   menggunakan pendekatan konsep seni pertunjukan Ubrug Banten yang memiliki ciri khas permainan yang lebih fleksible dan merakyat.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENI TERPADU UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI DAN KREATIVITAS SENI BUDAYA TRADISIONAL DAERAH BANTEN “TEATER RAKYAT UBRUG” Fuja Siti Fujiawati; Rian Permana; Dwi Junianti Lestari; Giri Mustika Roekmana
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.544 KB) | DOI: 10.30870/jpks.v2i1.2502

Abstract

Banten merupakan salah satu provinsi yang mempunya banyak jenis kesenian, salah satu kesenian daerah Banten yang merupakan jenis kesenian teater rakyat adalah ubrug. Seni ubrug merupakan suatu bentuk sajian yang di dalamnya terdapat unsur musik, tari, teater, dan seni rupa. Para generasi muda harus tahu kesenin daerahnya masing-masing, karena dengan mereka tahu kesenian daerahnya, mereka akan dapat berfikir dan merasa bangga dengan kekayaan bangsanya. Dengan mengenalkan ubrug, siswa akan mengenal unsur-unsur yang terkandung di dalamnya, seperti: olah rasa, penjiwaan, kehalusan budi, tatakrama, sopan santun, dan tenggang rasa, dan gotong royong. Menginat pentingnya mengenalkan potensi daerah lokal kepada siswa, dalam penelitian ini diharapkan dengan pengenalan “teater rakyat ubrug” melalui model pembelajaran seni terpadu dapat meningkatkan apresiasi dan kreativitas siswa di sekolah menengah atas di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode action research  dengan dua siklus, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observasi), dan (4) Refleksi (Reflecting). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi model pembelajaran seni terpadu dapat meningkatkan apresiasi dan kreativitas seni budaya tradisional daerah Banten dengan memperkenalkan “teater rakyat ubrug” dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Serang Banten. Dalam upaya meningkatkan apresiasi dan kreativitas seni budaya tradisional daerah dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat mengakomodir keseluruh unsur seni budaya seperti penggunaan model pembelajarn seni terpadu yang terbuktik dapat meningkatkan  apresiasi dan kreativitas siswa dalam mata pelajaran seni budaya.
PERAN KARAWITAN PADA KESENIAN UBRUG TEATER RAKYAT MASYARAKAT BANTEN Rian Permana; Fuja Siti Fujiawati; Giri Mustika Roekmana
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v7i2.16859

Abstract

Abstract: This research aims to determine the role of karawitan in the art of theater arts ubrug in Banten Province. Knowledge about karawitan that exists in regional theater is very important, because the continuity of this regional ubrug theater depends on the regeneration of the role of musical artists. Therefore, the study of karawitan is considered very important to provide information and scientific studies about the musicality that exists in the art of ubrug. This research uses a qualitative method. The target of the research is to find sources of data regarding the role of karawitan in the art of ubrug. Data was collected by observation, interviews, documentation and analysis. Hopefully, the results of the research study can add insight into the importance of the role of karawitan for the continuity of the art of ubrug as a folk theater in Banten. Keywords: The Role of Karawitan in Ubrug Art  Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran karawitan pada seni ubrug seni teater daerah provinsi Banten. Pengetahuan tentang karawitan yang ada pada seni teater daerah sangatlah penting, karena kelangsungan ubrug/teater daerah ini bergantung salah satunya pada regenerasi dari peran seniman karawitan. Oleh karena itu kajian mengenai karawitan dirasa sangat penting untuk memberikan informasi dan kajian secara ilmiah tentang musikalitas yang ada pada seni ubrug. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah ingin mencari sumber-sumber data mengenai peran karawitan pada kesenian ubrug. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis. Semogahasil dari kajian penelitian ini bisa menambah wawasan tentang pentingnya peran karawitan untuk kelangsungan seni ubrug seabagai teater rakyat/daerah Banten. Kata Kunci : Peran Karawitan Dalam Seni Ubrug
Tari Nusantara Sebagai Stimulus Kreativitas Tari pada Ekstrakulikuler SMA Negeri 2 Kota Tangerang Sari, Vina Anisah; Lestari, Dwi Junianti; Roekmana, Giri Mustika
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11518

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya proses pembelajaran tari yang dilakukan dalam Ekstrakulikuler SMA Negeri 2 Kota Tangerang,pada pembelajaran yang dilakukan terdapat materi tari nusantara yaitu, Tari Walijamaliha,Mojang Priangan dan Tari piring,pada proses pembelajaran tari yang dilakukan pelatih merasa perlu adanya perkembangan terkait dengan kreativitas tari siswa pada materi pembelajaran tari nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Tari Nusantara bisa menjadi Stimulus Kreativitas Tari Pada Ekstrakulikuler SMA Negeri 2 Kota Tangerang. Metode Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif dengan data yang diperoleh menggunakan teknik observasi,wawancara serta dokumentasi. Objek dalam penelitian yaitu siswa yang mengikuti ekstrakulikuler SMA Negeri 2 Kota Tangerang.Berdasarkan hasil penelitian Tari Nusantara dapat menjadi Stimulus kreativitas siswa dengan dibantu 4 stimulus yaitu stimulus visual,stimulus auditif,stimulus idesional dan stimulus kinestik,dari ke 4 rangsangan tersebut digunakan pada 4 tahap untuk menemukan kreativitas tari yaitu tahap apresiasi, inspirasi, pengembangan dan pentas akhir.hasilnya siswa sudah mampu mengembangkan kreativitas tarinya dalam 4 tahap tersebut seperti sudah bisa mengembangkan dari gerak dasar menjadi gerak kreasi,mengkreasikan kostum sesuai dengan kreativitas masing-masing kelompok,mampu memilih musik yang sesuai dengan gerakan yang mereka buat, capaian siswa dinilai berhasil dalam mengembangkan kreativitas tari.
Pemanfaatan Media Web Sanggar Belajar Pada Pembelajaran Seni Teater Kelas X SMA Negeri 08 Kota Serang WIDHIARTI, DWI ANGGUN; Suhaya, Suhaya; Roekmana, Giri Mustika
MATRA: Jurnal Seni Musik Tari Teater & Rupa Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/m.v2i2.20313

Abstract

Pemanfaatan Media Web Sanggar Belajar Pada Materi Seni Teater Tradisional Pada Kelas X MIPA SMA Negeri 08 Kota Serang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini dilatar belakangi karena pemanfaatan media pembelajaran sangat berpengaruh pada kegiatan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 08 Kota Serang dengan subjek penelitian siswa kelas X. SMA Negeri 08 Kota Serang membuat sebuah media pembelajaran berbasis website yaitu, media Web Sanggar Belajar. Media web sanggar belajar menjadi salah satu media pembelajaran alternative yang digunakan sekolah untuk mendukung pembelajaran disekolah khususnya pada mata pelajaran seni budaya. Media web sanggar belajar memiliki beberapa fitur seperti, isi materi, soal, dan upload tugas, sehingga pemanfaatan media tersebut dapat mengefektifkan kegiatan pembelajaran online maupun offline. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan bagaimana pemanfaatan media pembelajaran pada proses dan kelebihan serta kekurangan dari penggunaan media web sanggar belajar di SMA Negeri 08 Kota Serang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode desain penelitian deskriptif. Berdasarkan Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran berbasis website proses pembelajaran di SMA Negeri 08 Kota Serang dengan menggunakan media pembelajaran web sanggar belajar sangat membantu mata pelajaran seni budaya khususnya pada materi seni teater tradisional, dapat dilihat dari respon siswa dalam mengumpulkan tugas kelompok maupun praktek individu. Metode pembelajaran yang dilakukan guru salah satunya adalah metode ceramah, dan demonstrasi dengan memaparkan materi dan menampilkan video pembelajaran yang dikirimkan melalui media Web Sanggar Belajar.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Web Sanggar Belajar, Pembelajaran Seni Teater
Development of Learning Media for Ubrug Traditional Theater Documentary Films for Class X Students at Senior High School 8 Serang City Dimyati, Ahmad; Roekmana, Giri Mustika; Septiyan, Dadang Dwi
MATRA: Jurnal Seni Musik Tari Teater & Rupa Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/m.v2i1.18532

Abstract

This study aims to find out how the development and feasibility of Ubrug Traditional Theater Documentary Film learning media is motivated by the problems found at Senior High School 8 Kota Serang. This study uses research and development (R&D) research methods with the ADDIE research model which has five stages, namely analyze, design, development, implementation, and evaluation. Data collection techniques used were observation, interviews, and questionnaires. The data analysis technique uses descriptive quantitative analysis techniques. The results of this study indicate that the learning media for Ubrug Traditional Theater Documentary Film "Very Eligible" is used in a lesson. This is evidenced by the results of the material eligibility of 87% which is included in the "Very Eligible" category, the percentage of media eligibility is 96,3% which is included in the "Very Eligible" category, and the percentage of user responses is 81,5% which is included into the "Very Eligible" category, so it can be concluded that the Ubrug Traditional Theater Documentary Film media is very appropriate for use in learning.
Proses kreatf pementasan teater dalam naskah menulis kenangan di sanggar teater nol banten kabupaten serang Kayyisah, Destiani Amilia; Permanasari, Alis Triena; Roekmana, Giri Mustika
MATRA: Jurnal Seni Musik Tari Teater & Rupa Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/m.v1i2.13325

Abstract

ABSTRACKThis study aims to describe the creative process of theater performances in the script "writing memories" at the Teater Nol Banten studio, Serang Regency. This research is a qualitative descriptive research. Theater is not only a performance, but a medium for social and historical situations in people's lives. The script “Writing Memories” became the pinnacle of success for theater artist Roni Mansyur as the best director, the performances he created received a good response from the audience. Description The creative process of a theater performance is based on four stages, namely: (1) Imagining, the initial process carried out by the director to create a staging scene is secret in thought. (2) Noting, the next stage of imagining the idea of working on a performance is poured in a writing or script. (3) Playing, the stage of applying writing with actors playing the idea of working on a staging scene. (4) Observing, the final process before staging this stage is a determinant of the feasibility of a performance. The key to the success of the creative process of staging the script "Writing Memories" emphasizes discipline, an approach that does not distinguish status and upholds the value of brotherhood. Keywords: Creative Process, Theatrical Performance of Writing Memories.   ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang proses kreatif pementasan teater dalam naskah “menulis kenangan” di sanggar Teater Nol Banten Kabupaten Serang. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Seni Teater tidak hanya menjadi sebuah pementasan, melainkan suatu media untuk situasi sosial dan historis dalam kehidupan masyarakat. Naskah “Menulis Kenangan” menjadi puncak keberhasilan seniman teater Roni Mansyur menjadi sutradara terbaik, pementasan yang diciptakan mendapat respon baik dari penonton. Deskripsi Proses kreatif  pementasan teater di dasarkan atas empat tahapan yaitu: (1) Menghayalkan, proses awal yang dilakukan sutradara untuk menciptakan adegan pementasan bersifat rahasia dalam pemikiran. (2) Mencatat, tahap lanjutan dari menghayalkan ide garap sebuah pementasan dituangkan dalam sebuah tulisan atau naskah. (3)Memainkan, tahap penenrapan tulisan dengan aktor yang memainkan ide garap sebuah adegan-adegan pementasan. (4) Mengamati, proses akhir menjelang pementasan tahap ini menjadi penentu kelayakan sebuah pementasan. Kunci keberhasilan proses kreatif pementasan naskah “Menulis Kenangan” menekankan pada kedisiplinan, pendekatan tidak membedakan status dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan.Kata kunci:  Proses Kreatif, Pementasan Teater Naskah Menulis Kenangan.