Penelitian ini mengkaji secara kritis implikasi etis penggunaan sound system dan lighting dalam ibadah gereja terhadap penyampaian pesan teologis. Ibadah gereja modern semakin bergantung pada teknologi canggih, namun dimensi etika teologisnya pakah teknologi mendukung atau justru mengaburkan pesan ilahi masih jarang dieksplorasi. Melalui pendekatan kualitatif yang komprehensif, dengan menganalisis literatur teologis, teori komunikasi, observasi praktik ibadah kontemporer, serta wawancara mendalam dengan praktisi gereja, penelitian ini menyelidiki bagaimana elemen teknologi memengaruhi otentisitas, kejelasan, dan kedalaman spiritual komunikasi teologis. Temuan awal, yang diperkaya oleh perspektif empiris dari lapangan, menunjukkan bahwa meskipun teknologi dapat meningkatkan aksesibilitas dan keterlibatan, penerapannya yang tidak kritis berisiko menggeser fokus dari ibadah teosentris ke pengalaman antroposentris, berpotensi mendistorsi esensi teologis pesan. Artikel ini mengusulkan panduan etis untuk integrasi teknologi di gereja, menganjurkan pendekatan seimbang yang mengutamakan integritas teologis dan pembentukan spiritual yang otentik di atas daya tarik estetika atau indrawi semata.
Copyrights © 2025