Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan serius di Indonesia, khususnya di wilayah kerja Poskesdes desa Penampi, kabupaten Bengkalis, provinsi Riau. Hal ini diakibatkan kurangnya pemahaman gizi masyarakat dan keterbatasan tenaga ahli di tingkat desa. Prevalensi stunting di Bengkalis berada pada tingkat 12,%. Hal ini mengalami penurunan dari sebelumnya yang berada pada tingkat 17,9%. Menjawab tantangan tersebut dan membantu pemerintah menurunkan tingkat stunting, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penerapan aplikasi konsultasi gizi berbasis digital yang mampu membantu petugas kesehatan dan masyarakat dalam menilai status gizi, diagnosa awal stunting serta memberikan rekomendasi asupan yang tepat, khususnya bagi ibu hamil dan ibu balita. Melalui pelatihan dan pendampingan kader kesehatan serta tenaga medis, program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas layanan gizi berbasis teknologi informasi tetapi juga mempercepat upaya pencegahan stunting sejak dini, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi keluarga sebagai wujud nyata sinergi perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan dalam penerapan IPTEK untuk solusi permasalahan lokal.
Copyrights © 2025