Bahasa Arab sebagai bahasa agama dan peradaban Islam memiliki posisi yang sangat strategis dalam dunia pendidikan pesantren. Dewasa ini, muncul gejala menurunnya kemampuan dasar tulis-menulis Arab di kalangan santri, khususnya santri baru. Salah satu problem mendasar yang muncul adalah lemahnya keterampilan menulis Arab (maharah kitabah) di kalangan santri baru, yang berdampak langsung pada kesulitan memahami isi kitab kuning. Langkah solutif menjebatani problem tersebut ialah menerapkan metode penulisan ulang kitab bagi santri baru. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini berjuan untuk mendeskripsikan secara mendalam penerapan penulisan ulang kitab oleh santri baru, mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambatnya, serta menganalisis implikasi metode ini terhadap keterampilan tulis Arab dan pemahaman kitab. Hasil penelitian menunjukan: Pertama, Penerapan penulisan ulang kitab oleh santri baru yang berbasis pada prinsip (1) keterpaduan (al-takamul), (2) bertahap (al-tadarruj), (3) latihan dan pengulangan (al-mumarasah wa at-tikrar), (4) koreksi dan evaluasi (at-tashhih wa at-taqwim), (5) serta keindahan estetika tulisan (al-jamaliyah), kegiatan ini terbukti mampu mengembangkan keterampilan tulis Arab secara efektif. Kedua, faktor pendukung keberhasilan metode ini mencakup komitmen pesantren, peran aktif guru, motivasi santri, lingkungan belajar yang kondusif, dan struktur pembelajaran yang jelas. Sementara itu, hambatan yang dihadapi antara lain perbedaan latar belakang pendidikan santri baru, keterbatasan waktu dan fasilitas, serta tekanan psikologis dan kejenuhan yang dialami oleh santri. Ketiga, Implikasi dari penulisan ulang kitab adalah meningkatnya ketelitian, keterampilan tulis yang otomatis, kemampuan membedakan struktur bahasa Arab, serta terbentuknya karakter santri yang disiplin dan teliti.
Copyrights © 2025