Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan positivethinking dengan resiliensi akademik pada siswa SMP Negeri 32 Semarang tahun 2025yang berasal dari keluarga broken home. Variabel bebas adalah optimisme (X1) danpositive thinking (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah resiliensi akademik (Y).Populasi penelitian sebanyak 53 siswa kelas VII, VIII, dan IX yang berasal dari keluargabroken home menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui angketskala Likert (60 item: 18 item optimisme, 24 item positive thinking, 18 item resiliensiakademik), lalu dianalisis dengan regresi linear berganda dan uji parsial (t-test). Hasilmenunjukkan bahwa positive thinking memiliki pengaruh signifikan terhadap resiliensiakademik (t = 4,060; p < 0,05), sedangkan optimisme tidak signifikan (t = 1,563; p >0,05). Dengan demikian, positive thinking menjadi variabel dominan dalammembentuk resiliensi akademik siswa broken home. Hasil penelitian ini diharapkandapat menjadi acuan bagi sekolah dan guru BK dalam merancang program penguatanpsikologis yang menekankan pada pengembangan berpikir positif, pengelolaanemosi, dan keterampilan coping adaptif.
Copyrights © 2025