Desa Adat Sibetan memiliki potensi pariwisata yang signifikan sebagai sentra salak terbesar di Bali, namun pengembangannya terhambat oleh keterbatasan strategi promosi digital. Menjawab tantangan tersebut, program pengabdian ini mengimplementasikan inovasi digital melalui pengembangan sebuah website yang berfungsi sebagai model strategis untuk mewujudkan desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan menerapkan pendekatan partisipatif berbasis komunitas, program diawali dengan analisis SWOT secara kolaboratif untuk memetakan potensi dan tantangan desa. Hasil analisis tersebut kemudian menjadi landasan fundamental dalam merancang dan mengembangkan website menggunakan Metode Agile yang fleksibel. Hasil utama dari program ini adalah terciptanya sebuah website resmi yang fungsional dan responsif, yang berfungsi sebagai etalase virtual untuk mempromosikan seluruh aset unggulan desa secara terintegrasi. Secara krusial, efektivitas program alih pengetahuan kepada masyarakat telah divalidasi secara empiris. Hasil Uji t Berpasangan (Paired Samples t-Test) mengonfirmasi adanya peningkatan kapasitas digital peserta yang signifikan secara statistik (p < 0.001) setelah mengikuti pelatihan.
Copyrights © 2025