Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman subjektif Generasi Z dalam menjalankan bisnis thrift yang semakin populer di kalangan anak muda Kota Palu. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana generasi muda memaknai, mengelola, dan menghadapi tantangan dalam aktivitas bisnis thrift yang sarat nilai sosial dan lingkungan. Dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi deskriptif, penelitian ini melibatkan tiga partisipan yang menjalankan bisnis thrift dalam dua model berbeda: rumahan dan toko fisik. Data diperoleh melalui wawancara mendalam semi-terstruktur untuk menggali motivasi, tantangan, serta makna personal dari aktivitas wirausaha tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pelaku usaha tidak semata didasarkan pada faktor ekonomi, melainkan juga dorongan emosional, keinginan membahagiakan keluarga, dan kepedulian terhadap lingkungan. Tantangan yang dihadapi meliputi kualitas barang yang tidak sesuai, keterbatasan modal, dan persaingan ketat, yang diatasi dengan strategi kreatif dan adaptif seperti promosi digital dan manajemen relasi pelanggan. Bisnis thrift dipahami partisipan sebagai ruang ekspresi diri, pembentukan karakter, serta partisipasi dalam gaya hidup berkelanjutan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa bisnis thrift di kalangan Generasi Z di Kota Palu telah melampaui dimensi ekonomi, menjadi ruang sosial, lingkungan, dan aktualisasi diri di era digital.
Copyrights © 2025