Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara generasi Z di Indonesia mengakses, memahami, dan merespons informasi politik, sehingga menimbulkan tantangan baru dalam membangun literasi politik yang kritis dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pendidikan kewarganegaraan digital dalam membentuk literasi politik generasi Z, khususnya dalam aspek pemahaman konsep kewarganegaraan, kemampuan berpikir kritis, deteksi misinformasi, partisipasi diskusi politik daring, serta pemanfaatan platform digital untuk keterlibatan sipil. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan 30 responden dari kalangan siswa SMA, mahasiswa, dan guru pendidikan kewarganegaraan di tiga kota besar di Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, kuesioner terbuka, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman kewarganegaraan digital sudah relatif tinggi (78%), namun keterampilan praktis seperti mendeteksi misinformasi (54%) dan keterlibatan dalam diskusi politik daring (48%) masih rendah. Temuan ini menegaskan adanya kesenjangan antara aspek kognitif dan praksis dalam literasi politik digital. Penelitian merekomendasikan penerapan project-based learning, integrasi civic online reasoning, serta kolaborasi dengan organisasi pemeriksa fakta untuk meningkatkan kemampuan kritis dan partisipasi politik generasi Z. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan digital berpotensi menjadi strategi kunci dalam memperkuat kualitas demokrasi Indonesia di era digital.pendidikan kewarganegaraan digital
Copyrights © 2025