Local wisdom atau yang dikenal dengan kearifan lokal merupakan sekumpulan pandangan dan pengetahuan hidup masyarakat lokal yang mengandung nilai kebijaksanaan dan diwariskan secara turun temurun. Local wisdom yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangat beragaman hal ini tentunya dipengaruhi oleh beragamnya agama, ras, suku, budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia. Kearifan lokal ini akan menjadi pemersatu bangsa apabila dapat dijadikan sebagai upaya dalam mengembangkan pendidikan civic tolerance salah satunya bagi masyarakat adat Desa Lingsar Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif desktiptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi serta dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa civic tolerance pada masyarakat Desa Lingsar terimplentasikan pada berbagai kearifan lokal yang terdiri dari Pura Lingsar, Upacara Perang Topat, Nilai Gotong Royong, Harmoni Sosial, serta Pendidikan dan Pemahaman Toleransi. Kearifan lokal tersebut dapat dikembangkan menjadi sumber belajar dalam pendidikan civic tolerance dalam beberapa langkah yaitu 1) pengembangan kurikulum pendidikan civic tolerance berbasis kearifan lokal, 2) penentuan kompetensi dasar dan capaian pembelajaran, 3) identifikasi materi pembelajaran, 4) menentukan sumber belajar, dan 5) menentukan jenis penilaian.
Copyrights © 2025