Keteraturan alam semesta telah lama menjadi objek kajian ilmuwan dan menjadi bukti kebesaran Tuhan dalam berbagai perspektif keagamaan. Dalam sains, Hukum Kepler menjelaskan keteraturan gerak planet dalam tata surya, sementara dalam Islam, Al-Qur'an menyebutkan keteraturan benda langit sebagai bagian dari ketetapan Allah. Penelitian ini menganalisis keterkaitan antara Hukum Kepler dan ayat-ayat Al-Qur'an untuk menunjukkan bahwa konsep keteraturan alam semesta yang dijelaskan dalam sains telah disebutkan dalam Islam. Studi literatur dan tafsir ilmiah digunakan dengan mengkaji sumber utama, yaitu Al-Qur'an, tafsirnya, serta jurnal dan buku astronomi. Analisis dilakukan melalui identifikasi ayat terkait, kajian literatur ilmiah, dan komparasi teori dengan tafsir, dengan validitas data dijamin melalui teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip keteraturan dalam Hukum Kepler selaras dengan konsep keteraturan alam dalam Al-Qur'an, sebagaimana tercermin dalam QS. Yasin: 38 dan QS. Ar-Rahman: 5, yang menegaskan bahwa matahari dan bulan beredar sesuai ketetapan Allah. Integrasi sains dan Islam dalam pendidikan memperkuat keimanan, menanamkan nilai tauhid, serta mendorong eksplorasi ilmiah dengan perspektif spiritual. Sejarah peradaban Islam juga menunjukkan bahwa ilmu dan agama saling melengkapi, sebagaimana dicontohkan oleh para ilmuwan Muslim dalam mengembangkan sains berbasis nilai-nilai Islam. Keterbaruan penelitian ini terletak pada analisis interdisipliner yang menghubungkan Hukum Kepler dengan ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga memperkuat integrasi sains dan agama dalam kajian astronomi Islam.
Copyrights © 2026