<![CDATA[Hasil observasi di SDN Cipayung 02 dan SDN Cipayung 03 menunjukkan bahwa sejumlah siswa pada mata pelajaran IPA belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena pemahaman materi yang masih rendah. Kendala tersebut muncul akibat kurangnya variasi dalam proses pembelajaran dan minimnya pemanfaatan media pembelajaran. Dampaknya, siswa kehilangan minat belajar dan menghadapi kesulitan memahami materi. Penelitian ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, membentuk siswa dengan keterampilan berpikir kritis, rasa ingin tahu yang tinggi, dan kemampuan menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimen, melibatkan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen (kelas yang mendapatkan perlakuan khusus). Populasi penelitian mencakup 252 siswa di SDN Cipayung 02 dan 270 siswa di SDN Cipayung 03, Kecamatan Cikarang Timur. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelas, masing-masing berjumlah 31 siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,000<0,05. Oleh karena itu, hipotesis diterima dengan dasar pengambilan keputusan menggunakan uji statistik Mann-Whitney U, di mana nilai Asymp.Sig yang kurang dari 0,05 menunjukkan penerimaan hipotesis. Dari hasil statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa Metode Kooperatif memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD di Kecamatan Cikarang Timur.]]>
Copyrights © 2024
