Legenda Pusuk Buhit, yang merupakan salah satu cerita rakyat penting dalam budaya Batak Toba, memiliki peran signifikan dalam membentuk identitas sosial dan nilai-nilai masyarakatnya. Kajian ini menganalisis legenda tersebut dari perspektif sosiologi sastra untuk memahami hubungan antara teks sastra dengan realitas sosial masyarakat Batak Toba. Pendekatan yang digunakan adalah teori sosiologi sastra dari Alan Swingewood, yang menekankan pada sastra sebagai cerminan masyarakat, sastra sebagai kekuatan sosial, dan sastra sebagai alat perubahan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa legenda Pusuk Buhit mencerminkan pandangan dunia masyarakat Batak tentang asal-usul nenek moyang, struktur sosial, dan nilai-nilai adat seperti dalihan na tolu, yang menjadi dasar hubungan antarmanusia. Selain itu, legenda ini juga mengungkapkan peran penting pemimpin adat dan agama dalam menjaga harmoni sosial. Dengan demikian, legenda Pusuk Buhit tidak hanya berfungsi sebagai cerita hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan sosial dan pelestarian budaya. Hasil penelitian ini mempertegas bahwa sastra lokal memiliki kontribusi besar dalam mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai tradisional masyarakat.
Copyrights © 2024