Sinaga, Lastiur
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interaksi Simbol dan Struktur dalam Arsitektur Rumah Adat Batak Toba : Analisis Semiotika Roland Barthes Sinulingga, Jekmen; Tampubolon, Juwita Paramita; Pandiangan, Johannes; Sinaga, Lastiur; Silaban, Immanuel
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi simbol dan struktur dalam arsitektur rumah adat Batak Toba menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur seperti atap, ukiran, dan susunan ruang sebagai tanda dan makna dalam sistem budaya Batak Toba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah adat Batak Toba bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai representasi simbolik dari hierarki sosial, hubungan dengan alam, dan nilai-nilai leluhur. Elemen-elemen struktural rumah ini membentuk suatu sistem makna yang mendalam dan mencerminkan kearifan lokal. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang peran simbolisme dalam arsitektur tradisional dalam mempertahankan identitas budaya.
Legenda Pusuk Buhit : Kajian Sosiologi Sastra Halimatussakdiah, Halimatussakdiah; Tampubolon, Juwita Paramita; Sinaga, Lastiur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Legenda Pusuk Buhit, yang merupakan salah satu cerita rakyat penting dalam budaya Batak Toba, memiliki peran signifikan dalam membentuk identitas sosial dan nilai-nilai masyarakatnya. Kajian ini menganalisis legenda tersebut dari perspektif sosiologi sastra untuk memahami hubungan antara teks sastra dengan realitas sosial masyarakat Batak Toba. Pendekatan yang digunakan adalah teori sosiologi sastra dari Alan Swingewood, yang menekankan pada sastra sebagai cerminan masyarakat, sastra sebagai kekuatan sosial, dan sastra sebagai alat perubahan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa legenda Pusuk Buhit mencerminkan pandangan dunia masyarakat Batak tentang asal-usul nenek moyang, struktur sosial, dan nilai-nilai adat seperti dalihan na tolu, yang menjadi dasar hubungan antarmanusia. Selain itu, legenda ini juga mengungkapkan peran penting pemimpin adat dan agama dalam menjaga harmoni sosial. Dengan demikian, legenda Pusuk Buhit tidak hanya berfungsi sebagai cerita hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan sosial dan pelestarian budaya. Hasil penelitian ini mempertegas bahwa sastra lokal memiliki kontribusi besar dalam mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai tradisional masyarakat.
Cerita Rakyat Si Boru Saroding Kajian Psikologi Sastra Sinulingga, Jekmen; Sinaga, Lastiur; Tampubolon, Juwita Paramita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cerita rakyat Batak Toba, Si Boru Saroding, merupakan narasi yang mengandung banyak nilai budaya serta simbolisme psikologis. Dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis Jung, studi ini meneliti arketipe Anima, makna simbolis, dan permasalahan psikologis yang dialami oleh karakter utama. Arketipe Anima yang terdapat pada Si Boru Saroding tidak hanya menunjukkan elemen feminin secara kolektif, tetapi juga merefleksikan perjuangan individu dalam menemukan jati diri di bawah pengaruh norma patriarki. Konflik mental seperti rasa bersalah, penyesalan, dan hasrat untuk melarikan diri menggambarkan kerumitan emosional yang terkait dengan teori psikoanalisis. Simbolisme air, terutama Danau Toba, memiliki peranan penting sebagai gambaran alam bawah sadar serta kedalaman jiwa manusia. Air menjadi simbol kehidupan sekaligus menunjukkan kekuatan yang merusak, mencerminkan pertikaian batin yang dihadapi karakter utama. Selain itu, tema pelarian dan pengasingan diri sering kali muncul sebagai cara psikologis untuk menghadapi tantangan nyata. Studi ini menyimpulkan bahwa Si Boru Saroding bukan hanya sekadar cerita rakyat, melainkan juga sebuah teks yang memberikan pemikiran mendalam mengenai pencarian identitas, konflik batin, dan hubungan antara manusia dengan alam. Penelitian ini memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai budaya Batak Toba dan kompleksitas psikologis dalam kehidupan mereka.