Mahasiswa perguruan tinggi merupakan salahsatu sasaran yang paling digemari oleh kelompok ekstremis dan radikalis dalam menyebarkan pandangan ideologis dan perekrutan anggota baru. Berdasarkan temuan berbagai organisasi penanggulangan ekstremisme seperti BIN dan BNPT, menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki potensi yang cukup tinggi dan rentan terhadap gerakan ekstemisme. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sikap moderasi beragama yang kuat di kalangan mahasiswa PTKI, khususnya dalam menghadapi tantangan masyarakat yang heterogen setelah lulus, di mana interaksi antar kelompok heterogen tersebut seringkali minim di lingkungan kampus yang homogen. Pendidikan kewarganegaraan berbasis civic engagement diharapkan dapat menjadi sarana efektif dalam membentuk sikap moderasi beragama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pendidikan kewarganegaraan berbasis civic engagement dapat membangun sikap moderasi beragama yang kuat melalui kegiatan seperti kunjungan organisasi sosial dan keagamaan, diskusi dan forum terbuka mengenai isu keberagaman, program dialog antar agama, program pengabdian masyarakat (community service), dan kolaborasi sosial lintas agama. Kegiatan-kegiatan ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk tidak hanya memahami teori kewarganegaraan, tetapi juga terlibat langsung dalam memecahkan isu-isu sosial di masyarakat. Dengan demikian, pembelajaran berbasis civic engagement berperan penting dalam mengembangkan sikap toleransi, moderasi beragama, dan partisipasi aktif dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya yang plural.
Copyrights © 2025