Penelitian ini mengkaji peran transformatif kurikulum Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam membentuk etika dan spiritualitas remaja di era modern. Latar belakang masalahnya adalah disrupsi digital dan krisis moral yang dihadapi generasi muda, di mana paparan informasi tak terbatas sering mengikis nilai-nilai tradisional. Menggunakan metode penelitian kepustakaan, tulisan ini menganalisis literatur relevan untuk memahami tantangan tersebut dan mencari solusi kurikuler. Hasilnya menunjukkan bahwa etika dan spiritualitas remaja harus dibangun di atas fondasi teologis "takut akan Tuhan" pada Amsal 1:7, bukan sekadar moralitas berbasis aturan. Kurikulum PAK perlu bergeser dari model transmisi pengetahuan pasif menjadi model pemuridan yang holistik. Hal ini menuntut adanya kolaborasi erat antara guru di sekolah sebagai teladan, orang tua di rumah sebagai pendidik utama, dan gereja sebagai komunitas iman yang membina. Dengan demikian, kurikulum PAK yang adaptif, didukung oleh sinergi ketiga pilar ini, dapat membekali remaja untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan karakter yang kokoh dan iman yang otentik di tengah gejolak era digital.
Copyrights © 2025