Aceh Barat menghasilkan kelapa sawit sebanyak dengan jumlah limbah cangkang sawit mencapai 1,8 juta ton/tahun. Pemanfaatan dan solusi terhadap limbah cangkang sawit dapat dilakukan dengan pembakaran cangkang sawit pada suhu tinggi hingga menjadi abu. Abu sawit mengandung sejumlah silika dan memiliki kualitas pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu cangkang sawit dan silicafume pada campuran High Early Strength Concrete (HESC) terhadap besarnya nilai kuat tarik belah maksimum beton. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental laboratotium American Concrete Institute (ACI). Komposisi benda uji yaitu menggunakan beton normal (BN) beton abu cangkang sawit (BCS) dengan persentase 3%, 5%, dan 7% ditambah silica fume 1,5% terhadap berat semen. Benda uji menggunakan silinder diameter 150 mm x 300 mm berjumlah 12 buah. Hasil kuat tarik belah beton maksimum umur 7 hari sebesar 2,548 MPa benda uji BN, nilai minimum sebesar 2,453 MPa benda uji BCS 3% dan BCS 5%. Pada umur 28 hari kuat tarik belah beton maksimum sebesar 3,020 MPa benda uji BCS 3%, nilai minimum sebesar 2,548 MPa benda uji BCS 5%. Berdasarkan hasil pengujian di lakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan abu dan analisis yang cangkang sawit dan silica fume pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tarik belah beton rata-rata. Seiring berjalannya waktu disebabkan pengaruh persentase abu cangkang yang bersifat pozzolan dan adiktif silica fume.
Copyrights © 2025