cover
Contact Name
Kemala Hayati
Contact Email
kemalahayati1982@gmail.com
Phone
+6281360166220
Journal Mail Official
jurnal.tameh@unmuha.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Aceh JL. Muhammaddiyah No. 91. Desa Bathoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh 23245
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Tameh : Journal of Civil Engineering
ISSN : -     EISSN : 27985601     DOI : https://doi.org/10.37598/tameh
Core Subject : Social, Engineering,
Tameh merupakan Jurnal online yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh. Jurnal Tameh berkomitmen untuk kemajuan pengetahuan ilmiah dan temuan penelitian dari karya ilmiah. Jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang keilmuan Teknik Sipil. Jurnal Tameh diharapkan dapat memberi kontribusi kepada mahasiswa, peneliti, engineer, dan praktisi serta para ilmuwan. Jurnal Tameh ini diterbitkan secara berkala 2 (dua) edisi per tahun pada bulan Juni dan Desember, dengan meliputi bidang keilmuan adalah Structural Engineering, Water Resources Engineering,Transportation Engineering,Geotechnical Engineering,Construction Engineering & Management,Disaster Mitigation.
Articles 132 Documents
Analisis Faktor Pemicu Bencana Tanah Longsor Di Desa Keubon Nilam Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Maimunah Maimunah; Safiatuddin Safiatuddin
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.608 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.28

Abstract

Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi dan menimbulkan kerugian bagi kehidupan masyarakat. Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan, pemicu gerakan tanah terjadi karena faktor endapan geologi dan sistem air tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor pemicu bencana longsor dan mengetahui sifat fisis tanah, sifat mekanis tanah, jenis longsoran, nilai faktor aman dan kerentanan potensi bencana dengan pengaruh muka air tanah di Desa Keubon Nilam Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie. Variabel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan curah hujan, kemiringan lereng, kondisi geologi, jenis tanah. Pengambilan sampel mengunakan peralatan hand bor di lapangan dan pengujian sampel tidak terganggu (undisturd) di laboratorium. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menghitung angka keamanan (safety factor). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis longsor yang terjadi adalah longsoran topples, jenis tanah merupakan tanah lempung dan hasil pelapukan dari batu gamping, kadar air di titik BH-03 sebesar 13,25 %, BH-04 sebesar 31,66 %, sudut geser di BH-03 adalah 24,70, BH-04 sebesar 21,16, nilai kohesi di BH-03 adalah 0,22 kg/cm, BH-04 sebesar 0,32 kg/cm. Nilai faktor aman pada titik BH-03 sebesar 0,89 dan 0,78 pada titik BH-04 dengan kemiringan lereng 43 %. Dari tabel uji laboratorium dan nilai kuat geser maka titik BH-04 lebih rawan terjadi longsor dibandingkan dengan titik BH-03. Berdasarkan hasil faktor keamanan nilai FS = BH-03 adalah 0,89 dan BH-04 sebesar 0,78. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa lereng di Desa Keubon Nilam Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie tidak stabil dan terjadi gerakan tanah dengan nilai FS lebih kecil dari 1,5 karena gaya penahan jauh lebih kecil dibandingkan gaya pendorong.
Optimalisasi Jumlah Bus Trans Koetaradja Di Kota Banda Tamalkhani Syammaun; Firmansyah Rachman; Safriadi Safriadi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.479 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.31

Abstract

Pada dasarnya, pengguna kendaraan angkutan umum menghendaki adanya tingkat pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu, maupun keamanan dan kenyamanan yang terjamin selama dalam perjalanan. Tuntutan akan hal tersebut dapat dipenuhi bila penyediaan armada angkutan penumpang umum berada pada garis yang seimbang dengan permintaan jasa angkutan umum. Salah satu tolak ukur keberhasilan pengelolaan perangkutan adalah terpenuhinya kebutuhan kendaraan atau armada yang siap operasi pada saat diperlukan dalam jumlah yang optimal. Jumlah armada yang tepat sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan adalah jumlah yang mendekati besarnya kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar kebutuhan perjalanan penumpang pada sebuah koridor angkutan umum, yang koridornya melayani pusat kota-Darussalam. Cara pelaksanaan penelitian di lapangan dilakukan dengan survei yang dilaksanakan didalam kendaraan dengan metode pencatatan jumlah penumpang yang naik dan turun kendaraan yang menempuh suatu trayek, dimana petugas mencatat jumlah penumpang yang naik dan turun dan atau waktu perjalanan pada tiap rute. Pengumpulan data jumlah penumpang naik/turun, jumlah penumpang diatas kendaraan, waktu tempuh kendaraan, waktu sirkulasi kendaraan, waktu henti kendaraan di halte dan waktu antara (headway) yang dilakukan selama 4 (empat) hari yaitu hari senin, rabu, sabtu dan minggu. Pengamatan dilakukan pada jam- sibuk yaitu pukul 06:30 – 09:00; 11:30 – 14:00; dan pukul 16:00 – 18:30 jam. Dari survei lapangan diketahui bahwa jumlah bus yang optimal pada koridor I Pusat Kota-darussalam adalah sebanyak, pagi 3 unit kendaraan, siang 3 unit kendaraan dan sore 3 unit kendaraan yang berangkat dari masing-masing rute (Keudah-Darussalam dan Darussalam-Keudah) dengan nilai headway yang efektif 40 menit. Faktor pembebanan (load factor) angkutan umum Trans Koetaradja terhadap jumlah penumpang per jam pada seksi terpadat pada jam sibuk lebih kecil dari 70% kapasitas bus.
Perencanaan Struktur Atap Rangka Ruang Berbentuk Braced Barrel Vault Untuk Hanggar Pesawat Komersial Meillyta Meillyta; Munawir Munawir; Ilham Munawar Siddiq
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.183 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.32

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah ikut mendorong tumbuhnya industri transportasi penerbangan, sehingga dibutuhkan fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat, yakni hanggar di setiap bandara, Tulisan ini merupakan sebuah perencanaan bangunan hanggar yang menggunakan struktur baja rangka ruang untuk menampung sebuah pesawat Boeing 747-400, yang memiliki lebar 64,4 m, panjang 70,7 m, dan tinggi 19,4 m. Manfaat pereneanaan ini adalah untuk menentukan bentuk rangka atap, desain profil rangka baja dan sambungan ball joint dan desain base plate untuk hanggar tersebut, serta menjadi modul untuk pereneanaan struktur atap space frame dengan sambungan ball joint dimasa yang akan datang. Desain dan evaluasi struktur ini menggunakan program SAP2000 dengan mengaeu pada SNI-03-1729-2002 dan AISC-LRFD. Hasil dari pereneanaan ini adalah struktur space frame tipe braced barrel vault berdimensi 120 x 100 m setinggi 30 m. Struktur space frame terdiri dari 4800 batang Rangka Lengkung Bawah berukuran Circular Section Steel (CSS) 250,00 x 45,00; 4941 batang Rangka Lengkung Atas berukuran CSS 114,3 x 4,78; 2379 batang RangkaBagi Atas berukuran CSS 76,3 x 3,2; 4819 batang Rangka Bagi Bawah berukuran CSS 114,3 x 3,5; 19520 batang Rangka Redundant berukuran 165,20 x 30,00; 5022 batang Rangka Dudukan Gording berukuran CSS 237,00 x 70,00; 4941 batang Rangka Gording Melintang berukuran CSS 240 x 70,00; dan 4880 batang Rangka Gording Memanjang berukuran C 150 x 75 x 4,5. Defleksi maksimum struktur yang terjadi adalah 10,19 em di tengah bentang. Sambungan menggunakan 9902 buah balljoint berdiameter 28 em. Rangka atap ditumpu ke lantai beton dengan base plate berdimensi 2000 x 1800 x 210 mm menggunakan 30 buah angkur berdiameter 45,6 mm yang ditanam sedalam 1055 mm. Berdasarkan hasil pereneanaan yang dilakukan, struktur rangka ruang tersebut aman dan desain ini dapat dijadikan sebagai pedoman pembangunan hanggar.
Analisis Faktor-Faktor Ketersediaan Fasilitas Umum Yang Berpengaruh Terhadap Harga Jual Perumahan Zainuddin Zainuddin; Syah Bandar
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.426 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.33

Abstract

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, di samping sebagai tempat tinggal yang layak, rumah juga dapat digunakan sebagai tempat usaha. Maka untuk menunjang hal tersebut diperlukan fasilitas umum yang memadai. Fasilitas umum merupakan satu kesatuan dari suatu kawasan perumahan yang diadakan oleh pengembang untuk kepentingan umum. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi faktor dominan dalam penyediaan fasilitas umum pada perumahan, serta untuk menganalisis hubungan dan pengaruh antara faktor-faktor ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan.Pengamatan dilakukan pada masyarakat komplek perumahan Bumi Lambheu Damai dan perumahan Mont Sibu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan dalam penyediaan fasilitas umum di perumahan adalah faktor fasilitas jalan dengan nilai mean 4,430.Faktor-faktor ketersediaan fasilitas umum yang mempunyai hubungan tinggi terhadap harga jual perumahan Bumi Lambheu Damai dan Mont Sibu adalah fasilitas air limbah dengan korelasi Pearson 0,736, fasilitas pembuangan air hujan dengan korelasi Pearson 0,711, fasilitas pembuangan sampah dengan korelasi Pearson 0,722, dan fasilitas angkutan umum dengan korelasi Pearson 0,753. Sementara faktor-faktor ketersediaan fasilitas umum yang mempunyai hubungan sangat tinggi terhadap harga jual perumahan adalah fasilitas jalan dengan korelasi Pearson 0,907, fasilitas air minum dengan korelasi Pearson 0,830, fasilitas jaringan listrik dengan korelasi Pearson 0,837, dan fasilitas jaringan telepon dengan korelasi Pearson 0,916.Pengaruh antara faktor-faktor ketersediaan fasilitas umum terhadap harga jual perumahan, yang paling berpengaruh adalah faktor fasilitas jalan, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,569. Faktor fasilitas jalan merupakan faktor dominan dalam penyediaan fasilitas umum di perumahan dengan mean 4,430, mempunyai hubungan yang tinggi terhadap harga jual perumahan dengan korelasi Pearson 0,907, dan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap harga jual perumahan dengan koefisien regresi 0,569.
Identifikasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Fly Over Simpang Surabaya Kota Banda Aceh Jurisman Amin; Tamalkhani Syammaun; Riqi Gunawan
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.121 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.38

Abstract

Kasus kecelakaan kerja kerap terulang akibat dari permasalahan K3 yang kompleks di Indonesia. Mengingat proyek fly over merupakan salah satu mega proyek di Kota Banda Aceh, maka memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi, sehingga K3 sangat penting untuk diterapkan. Dengan adanya penerapan K3 pada proyek, maka semua tenaga kerja akan mendapatkan jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga tenaga kerja akan lebih giat dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya, serta tidak akan terbeban dengan resiko yang akan timbul dalam proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi minat tim pelaksanaan kegiatan dalam penerapan K3 pada proyek fly over Simpang Surabaya Kota Banda Aceh, serta mengidentifikasi penerapan K3 yang dominan pada pelaksanaan proyek tersebut. Pengamatan dilakukan pada tim pelaksanaan konstruksi (stakeholder) pada proyek fly over Kota Banda Aceh, yaitu owner, konsultan supervisi, dan pelaksana. Identifikasi yang dilakukan pada perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD), perlengkapan Alat Pengaman Kerja (APK), perlengkapan kesehatan di proyek, lingkungan kerja, dan program umum. Analisa statistika yang digunakan adalah uji reliabilitas, uji validitas dan analisis deskriptif, melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan K3 dalam pelaksanaan proyek fly over, yang diminati oleh stakeholder adalah program perlengkapan APD dengan mean 4,609, perlengkapan APK dengan mean 4,600, lingkungan kerja dengan mean 4,559, umum dengan mean 4,585, dan perlengkapan kesehatan di proyek dengan mean 4,423. Penerapan K3 yang paling dominan diminati pada pelaksanaan proyek fly over adalah program perlengkapan APD dengan mean 4,609. Program perlengkapan APD pada proyek fly over sudah diimplementasikan sepenuhnya oleh pelaksana. Dalam hal ini stakeholder yang menjalankan tugasnya pada proyek fly over, sadar akan penggunaan APD dan menunjukkan minat yang besar dalam penerapannya.
Pengaruh Jenis Semen Terhadap Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Menggunakan Bahan Tambahan Sikament Nn 1,5% (Suatu Penelitian Untuk Fas 0,50 Dan 0,55) Munawir Munawir; Khalid Khalid
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.336 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.40

Abstract

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan. Campuran beton terdiri dari semen, air, agregat dan bahan tambah bila diperlukan. Material semen dalam beton sangat penting dikarenakan semen berfungsi sebagai bahan pengikat antara agregat kasar dan agregat halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan semen Portland Cement Composit (PCC) dan semen Tipe I diproduksi oleh semen Andalas terhadap kuat tekan beton berdasarkan umur beton pada campuran beton dengan nilai Faktor Air Semen (FAS) 0,50 dan 0,55. Perencanaan campuran beton menggunakan metode American Concrete Institute 211.1-91. Ukuran maksimum agregat adalah 31,5 mm. Benda uji yang digunakan pada penelitian adalah silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pada penelitian ini umur pengujian kuat tekan adalah 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dengan FAS 0,50 dan 0,55. Jumlah sampel untuk semua FAS pada setiap pengujian kuat tekan beton adalah 30 buah benda uji untuk masing-masing tipe semen. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton FAS 0,50 yang menggunakan semen tipe I untuk umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari berturut-turut adalah sebesar 193,34 kg/cm2, 203,72 kg/cm2, 229,18 kg/cm2, 248,99 kg/cm2 dan 272,57 kg/cm2. Sedangkan Untuk semen PCC pada umur yang sama kuat tekannya adalah sebesar 139,58 kg/cm2, 169,77 kg/cm2, 202,78 kg/cm2, 220,69 kg/cm2 dan 249,93 kg/cm2. Untuk FAS 0,55 yang menggunakan semen tipe I untuk umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari berturut-turut adalah sebesar 182,97 kg/cm2 , 202,78 kg/cm2, 218,81 kg/cm2, 235,79 kg/cm2 dan 267,85 kg/cm2. Sedangkan Untuk semen PCC pada umur yang sama kuat tekannya adalah sebesar 149,02 kg/cm2, 169,77 kg/cm2, 177,31 kg/cm2, 209,38 kg/cm2 dan 243,33 kg/cm2. Ditinjau dari jenis semen yang digunakan terlihat bahwa beton dengan menggunakan semen adalas tipe I perkembangan kuat tekan betonnya lebih tinggi dibandingkan dengan PCC baik pada FAS 0,50 dan 0,55 pada umur yang sama.
Pemetaan Nilai Konus Berdasarkan Data Cone Penetration Test Menggunakan Program Arcgis Versi 10.5 Di Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh Maimunah Maimunah; Sefri Burmansyah
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 2 (2018): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.626 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i2.49

Abstract

Kecamatan Salang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan pemetaan tingkat kedalaman tanahkeras adalah menggunakan uji Cone Penetration Test. Adapun permasalahan pada penilitian ini yaitu memetakan tingkat kedalaman tanah keras berdasarkan nilai konus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kedalaman tanah keras pada Kecamatan Salang yang kemudian dipetakan menggunakan program ArcGIS versi 10.5. Penelitian ini dilakukan dengan uji sondir di 2 (dua) lokasi sebanyak 4 (empat) titik sebagai data primer dan data uji sondir 3 (tiga) lokasi sebanyak 6 (enam) titik sebagai data sekunder. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung dan kemudian dipetakan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kecamatan Salang terbagi kedalam 2 (dua) zona, yaitu zona pesisir pantai dan zona pegunungan. Pada zona pesisir pantai didapatkan tingkat kedalaman tanah keras terendah berada pada kedalaman 1,60 meter dengan nilai qc sebesar 110 kg/cm2 di Desa Tamon Jaya pada titik sondir nomor 1 (satu) dan kedalaman tanah keras tertinggi berada pada kedalaman 3,80 meter dengan nilai qc sebesar 115 kg/cm2 di Desa Lalla Bahagia pada titik sondir nomor 2 (dua) memenuhi syarat untuk pondasi dangkal dan mengandung tanah berjenis pasir. Pada zona pegunungan didapatkan tingkat kedalaman tanah keras terendah berada pada kedalaman 7,20 meter dengan nilai qc sebesar 112 kg/cm2 di Desa Padang Unoi pada titik sondir nomor 1 (satu) dan kedalaman tanah keras tertinggi berada pada kedalaman 8,60 meter dengan nilai qc sebesar 100 kg/cm2 di Desa Jaya Baru pada titik sondir nomor 2 (dua) memenuhi syarat untuk pondasi dalam dan mengandung tanah yang didominsai oleh tanah berjenis lempung. Hasil pemetaan tingkat kedalaman tanah keras ditandai dengan perbedaan warna. Warna hijau muda menunjukkan zona pesisir pantai dan warna hijau muda menunjukkan zona pegunungan.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Evaluasi Penawaran Dalam Pengadaan Jasa Konsultansi Di Kota Banda Aceh Aldina Fatimah; Boyhaqi Boyhaqi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 2 (2018): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.61 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i2.50

Abstract

Proses seleksi (procurement) adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia yang setara dan memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi penawaran dan faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi penawaran pada pengadaan jasa konsultansi di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan untuk pengolahan data terdiri dari uji validitas, dan uji reliabilitas. Sedangkan analisis data diolah menggunakan rumus analisis deskriptif yakni perhitungan nilai rata-rata (mean) dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 22. Jumlah populasi diperoleh sebanyak 94 konsultan. Melalui persamaan Slovin maka sampel penelitian diperoleh sebanyak 49 konsultan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden dengan pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan dokumen pengadaan jasa konsultansi. Variabel yang ditinjau dalam penelitian ini terdiri dari beberapa faktor, yaitu faktor pengalaman perusahaan (X1), faktor pendekatan dan metodelogi (X2), faktor kualifikasi tenaga ahli (X3), faktor biaya langsung personil (X4), dan faktor biaya langsung non-personil (X5). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi penawaran dalam pengadaaan jasa konsultansi di Kota Banda Aceh adalah faktor kualifikasi tenaga ahli, dengan nilai mean sebesar 4,578 merupakan nilai mean tertinggi, hal ini berarti bahwa faktor kualifikasi tenaga ahli (X3) sangat berpengaruh dalam evaluasi penawaran. Adapun faktor biaya lansung non-personil dengan nilai mean sebesar 3,000 (X5) merupakan nilai mean terendah dari semua faktor, yang berarti bahwa faktor biaya langsung non-personil kurang berpengaruh dalam evaluasi penawaran pada pengadaan jasa konsultansi di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai alat bantu bagi konsultan untuk memperhatikan faktor kualifikasi tenaga ahli sebagai faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi penawaran dalam pengadaan jasa konsultansi di Kota Banda Aceh.
Perbandingan Karakteristik Aspal Beton Menggunakan Filler Tanah Dengan Filler Abu Batu Bata Firmansyah Rachman; Tamalkhani Syammaun; T. R. B. Saputra
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 2 (2018): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.815 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i2.51

Abstract

Aspal beton adalah perkerasan yang umum digunakan dalam kontruksi jalan raya. Aspal beton dipakai sebagai lapis permukaan (surface) untuk melayani beban lalu lintas serta melindungi lapisan perkerasaan yang ada di bawahnya. Aspal beton terdiri dari agregat kasar, halus dan filler (bahan pengisi) . Agregat kasar di dalam campuran aspal beton berfungsi sebagai rangka (frames) perkerasan yang memberi kekuatan/stabilitas (stability), sedangkan agregat halus dan filler berfungsi sebagai pengisi rongga antar agregat kasar di dalam campuran yang akan meningkatkan angka stabilitas. Aspal beton yang menjadi objek penelitian ini merupakan aspal beton dengan filler tanah dan abu batu bata. Umumnya filler yang digunakan dalam campuran aspal beton adalah semen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mana diantara tanah dan abu batu bata yang lebih baik untuk dapat dijadikan sebagai filler pengganti semen dalam campuran aspal beton. Perbandingan kedua jenis filler tersebut berguna karena apabila penggunaan tanah dan abu batu bata sebagai filler lolos uji spesifikasi teknis maka biaya untuk pembuatan aspal beton akan lebih ekonomis. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kedua campuran tidak memiliki perbedaan karakteristik yang signifikan namun berbeda nyata berdasarkan hasil analisa anova single factor. Kedua jenis filler yang digunakan menunjukkan bahwa keduanya dapat digunakan sebagai opsi filler pengganti semen. Kedua campuran mempunyai nilai KAO yang berbeda. Untuk campuran dengan filler tanah diperoleh KAO sebesar 4,8 % dengan nilai setiap karakteristiknya yaitu nilai stabilitas (1938,56 kg), flow (3,78 mm), Density (2,41 gr/cm3), VIM (4,34 %), VMA (16,33%), VFB (68,21%) dan MQ (550,97 kg/mm). Sedangkan untuk campuran dengan filler abu batu bata nilai KAO diperoleh sebesar 5,3 % dengan nilai stabilitas (1966,47 kg), flow (3,21 mm), Density (2,40 gr/cm3), VIM (3,95 %), VMA (17,13%), VFB (72,03%) dan MQ (614,29 kg/mm).
Analisis Perbandingan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Analisa Komponen Dan Metode Manual Desain Perkerasan 2013 (Studi Kasus: Ruas Jalan Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah –Batas Kabupaten Aceh Tengah Tamalkhani Syammaun; Firmansyah Rachman; Tya Wahyuni
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 2 (2018): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.908 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i2.59

Abstract

Perencanaan tebal suatu struktur perkerasan jalan merupakan salah satu bagian dari rekayasa jalan yang bertujuan memberikan pelayanan terhadap arus lalu lintas sehingga memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pengguna jalan. Kesesuaian dan ketetapan dalam menentukan parameter pendukung dan metode perencanaan tebal perkerasan yang digunakan, sangat mempengaruhi efesiensi penggunaan biaya konstruksi dan pemeliharaan jalan. Pada proses perencanaan tebal lapis perkerasan jalan raya ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain metode AASHTO 93, metode Asphalt institute, Metode Analisa Komponen (MAK) dan Metode Manual Desain Perkerasan (MDP) 2013. Masing-masing dari metode tersebut telah diaplikasikan dalam perhitungan tebal perkerasan jalan di Indonesia. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan untuk menganalisa dua dari metode tersebut agar didapatkan perencanaan tebal perkerasan yang lebih efisien dan ekonomis dan sesuai dengan kondisi lapangan dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan tebal perkerasan lentur yang dihitung dengan menggunakan metode MAK dan metode MDP 2013 pada ruas jalan Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah. Dari hasil penelitian didapatkan tebal perkerasan masing-masing metode perhitunganyaitu tebal perkerasan dengan Metode MAK untuk lapis permukaan atas (surface) adalah 8 cm, lapis pondasi atas (base course) 40 cm, pondasi bawah (subbase course) 20 cm, dan untuk tebal timbunan pilihan sebesar 50 cm. Sedangkan tebal perkerasan dengan metode MDP 2013 untuk lapisan AC-WC adalah 4 cm, lapis AC-BC 6 cm, dan lapisan AC-Base 14,5 cm, serta untuk tebal lapisan LPA sebesar 30 cm. Hasil tebal perkerasan lentur dari kedua metode menunjukkan metode MDP 2013 lebih efisien dan ekonomis, dilihat dari segi biaya dan umur rencana yang telah diperhitungkan.

Page 1 of 14 | Total Record : 132