Data WHO menunjukkan bahwa sekitar 295.000 ibu meninggal selama, dan setelah kehamilan dan persalinan.Preeklamsia merupakan penyebab kematian ibu yang terbesar, yakni 30-40% merupakan penyebab kematian maternal yang terjadi pada Rumah Sakit di Indonesia. Kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari tahun 2018-2022. Data RSUD Kayuagung pada tahun 2019, terjadi peningkatan kejadian preeklamsia dari tahun 2021 yang berjumlah 67 orang ibu bersalin yang mengalami preeklamsia, menjadi 89 orang di tahun 2022 ibu hamil mengalami preeklamsia. Penelitian ini bertujuan diketahuinya determinan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD Kayuagung. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 86 responden. Penelitian ini menggunakan data primer dengan accidental sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil uji statistik chi square didapatkan ada hubungan paritas, usia, pekerjaan, pendidikan, IMT, kehamilan kembar, riwayat pemeriksaan ANC, riwayat hipertensi pada ibu hamil di Rumah Sakit Kayuagung Tahun 2024 (paritas nilai p = 0,006, usia ibu nilai p= 0,012, status pekerjaan nilai p = 0,010, tingkat peendidikan nilai p = 0,008) IMT ibu nilai p = 0,018, kehamilan kembar nilai p = 0,052, pemeriksaan ANC nilai p = 0,025, riwayat hipertensi nilai p= 0,000. Faktor yang paling berpengaruh adalah tingkat pendidikan. Pendidikan seseorang berhubungan dengan kesempatan dalam menyerap informasi mengenai pencegahan dan faktor-faktor risiko preeklamsia.
Copyrights © 2024