Stunting merupakan suatu penyakit atau dapat berupa gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini akibat kekurangan gizi ibu dan anak, infeksi berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting pada anak merupakan hambatan terbesar bagi pembangunan manusia karena stunting merupakan masalah multidimensi yang mempunyai konsekuensi jangka panjang. Pada tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa secara global 162 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting. Berdasarkan hasil SSGI, prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting membuahkan hasil yang positif. Namun angka tersebut masih jauh dari target negara pada tahun 2024 sebesar 14% (Kementerian Kesehatan, 2023). Tingginya prevalensi stunting dapat menjadi salah satu faktor rendahnya kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Stunting dapat menyebabkan rendahnya kemampuan kognitif, rendahnya produktivitas anak, dan dapat meningkatkan risiko penyakit yang mengakibatkan kerugian jangka panjang bagi perekonomian negara. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penjelasan mulai dari penyebab hingga dampak yang ditimbulkan oleh stunting. Metode tinjauan literatur dari lebih dari 20 jurnal penelitian tentang stunting. Dampaknya terdapat berbagai kondisi yang menyebabkan seorang anak mengalami stunting dan apabila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan berbagai kondisi serius yang mengancam kesehatan anak, sehingga diperlukan perhatian dan penatalaksanaan seluruh elemen secara komprehensif.
Copyrights © 2024