Perkembangan globalisasi memberikan dampak pada pola konsumsi masyarakat Indonesia, Monosodium Glutamat (MSG) atau sering disebut vetsin merupakan bahan tambahan pada masakan yang sudah tidak asing lagi. Penggunaan MSG yang melebihi takaran dan dalam waktu panjang memiliki dampak bagi kesehatan salah satunya yaitu organ ginjal, yang fungsi utama ginjal yaitu menyaring darah dan mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh. MSG berbahan dasar organik dapat menjadi alternatif penggunaan MSG sintetis. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang bertujuan untuk mengetahui gambaran histologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar bunting yang mengkonsumsi MSG organik dan MSG sintetis. Hasil yang didapatkan terdapat perbedaan kerusakan nekrosis sel yang bermakna antara pemberian MSG organik dan MSG sintetis yaitu dengan nilai probabilitas (sig.) adalah 0.002 < 0.05 pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Namun, pada kerusakan berupa hemoragi, diameter glomerulus, dan lebar ruang bowman tidak terdapat perbedaan kerusakan yang bermakna antara pemberian MSG organik dan MSG sintetis pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Copyrights © 2025