Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan non-formal dalam mengelola beragam layanan teknologi informasi (TI). Studi kasus dilakukan pada sebuah lembaga kursus di Jakarta yang mengalami kesulitan akibat kompleksnya katalog layanan TI yang mereka gunakan. Meski telah mengadopsi lebih dari 15 jenis layanan TI, pengorganisasian yang kurang baik membuat pengguna kesulitan memahami dan mengaksesnya. Dengan mengintegrasikan tiga kerangka teoritis (Information Systems Success Model, ServQual Model, dan Task-Technology Fit), penelitian ini mengkaji dampak penyederhanaan katalog terhadap persepsi pengguna dan efisiensi operasional lembaga. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan 11 narasumber dan survei terhadap pengguna sebelum dan sesudah penyederhanaan katalog. Hasil penelitian menunjukkan perbaikan signifikan setelah penyederhanaan katalog. Kepuasan pengguna meningkat dari 3,0 menjadi 4,3 pada skala 5 poin. Efisiensi operasional bertambah sekitar 35%, sementara keluhan teknis berkurang 60%. Pengguna juga melaporkan kesesuaian yang lebih baik antara teknologi dan tugas mereka, dengan skor yang naik dari 3,4 menjadi 4,5. Temuan ini memperkaya pemahaman tentang bagaimana kualitas informasi dalam katalog layanan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna dan efektivitas sistem TI. Penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan non-formal dapat mengoptimalkan investasi TI yang ada melalui penyederhanaan katalog, tanpa harus melakukan perubahan besar pada infrastruktur teknologi yang sudah ada.
Copyrights © 2025