Biji kelor dengan kandungan senyawa bioaktif rhamonksioloksi benzil isotiosianat mampu mengadsorbsi mineral yang terkandung dalam air limbah suspense dan protein makromolekul yang polielektrolit bermuatan positif yang mampu menetralisir tegangan koloid antar partikel. Berdasarkan pengujian sampel limbah yang dilakukan di Vivie laundry pada januari 2024 diketahui kadar COD sebesar 661,12 mg/l, kadar tersebut tidak memenuhi standar baku mutu Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 tahun 2016 sebesar 150 mg/l. Maka diperlukan metode pengolahan filtrasi dengan pasir dan koagulasi menggunakan biokoagulan yaitu serbuk biji kelor. Penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan filtrasi dan koagulasi dengan bubuk biji kelor terhadap penurunan kandungan COD pada air limbah laundry. Jenis Penelitian ini adalah Quasi eksperimen, dengan desain penelitian “Pretest and posttest group designâ€. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2024. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah air limbah laundry sebanyak 10 liter. Sampel pada penelitian yaitu air limbah yang digunakan sebanyak 5 liter. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Kadar COD sebelum perlakuan sebesar 227,26 mg/l, setelah dilakukan pengolahan filtrasi dan koagulasi dengan serbuk biji kelor sebanyak 9 kali pengulangan, kadar COD mengalami penurunan rata-rata sebesar 152,88 mg/l dengan rasio penurunan sebanyak 32,73%. Berdasarkan pengujian satistik dapat disimpulkan bahwa perlakuan koagulasi dengan filtrasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kandungan COD pada air limbah laundry.
Copyrights © 2025