Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Puring Potensi Bioremediasi Tanaman Puring (Codiaeum variegatum) terhadap Pencemaran Timbal (Pb) di Jalan Raya: Studi Lapangan: Potensi Bioremediasi Tanaman Puring (Codiaeum variegatum) terhadap Pencemaran Timbal (Pb) di Jalan Raya: Studi Lapangan rois, ibnu; Muryani, Sri
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i2.2471

Abstract

Air pollution in urban areas is largely caused by motor vehicle emissions containing lead additives (Pb). One of these additives is tetraethyl lead (TEL) found in vehicle fuels, which produces fine lead particles (Pb). These lead particles are hazardous due to their very fine size, making them easily inhalable by humans. Continuous exposure to lead over time can have significant health impacts on humans. Reducing air pollution from lead particles can utilize the Croton plant because it possesses several advantages. This study aims to measure the ability of the Croton plant (Codiaeum variegatum) to absorb lead on the roadside using a pre-post test group design. Croton plants were cultivated in pots and exposed to lead-contaminated environments for 3 days. The analysis results showed a significant increase in lead concentrations in croton leaves at various plant heights (p < 0.05), with the highest concentration at 0.5 meters reaching 0.33 mg/Kg. The Croton plant has proven effective in absorbing lead without compromising its growth, supported by its strong adaptability, extensive root system, and leaves acting as biological filters. Based on these results, the Croton plant is highly suitable for use as both an ornamental plant and a bioremediation medium in urban areas contaminated with lead (Pb).
Sosialisasi Penanaman Bibit Pohon Sebagai Pelindung Mata Air Azillia Prameswara, Kirana Noor; Ananda, Dilla Sekar; Permata Putri, Bunga Arya; Mareta, Melinda Ayu; Rois, Ibnu
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i1.171

Abstract

Aren (Arenga Saccharifera Labiil) merupakan komoditas perkebunan dengan jenis arenga pinnata Merr dengan marga Arenga. Pohon beringin (Ficus benjamina L.), berasal dari famili Moraceae yang mudah tumbuh di berbagai kondisi lahan termasuk lahan kering. Perakaran pohon memberi keuntungan dalam sistem agroforestri karena perakarannya mampu menahan air dan erosi permukaan, mampu memompa unsur-unsur hara dari lapisan tanah yang dalam dan diangkut ke permukaan tanah dalam bentuk dedaunan yang gugur, memperbaiki permeabilitas tanah, dan mampu melakukan fiksasi nitrogen dari udara sehingga tanah menjadi subur.Hasil dari observasi di wilayah Dusun Belang, Soronalan, Sawangan, Magelang perlu ditanami bibit pohon pelindung mata air untuk melestarikan dan melindungi alam khususnya pada pengelolaan sumber mata air agar saat terjadi musim kemarau berkepanjangan masyarakat khususnya Dusun Belang tidak mengalami kekurangan air.
Sumur Resapan Urine Sapi untuk digunakan sebagai Pupuk Cair dan Mencegah Pencemaran Lingkungan Nugraheni, Ratih Mutiara; Nugraha, Cahyani Puspita; Dimasadra, Waldana; Rois, Ibnu
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i1.175

Abstract

Mereka yang tinggal di pedesaan dan memiliki peternakan hewan pribadi sering menghadapi masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh urin sapi yang dibuang tidak pada tempatnya. Kondisi ini terjadi di salah satu area di Kecamatan Sawangan Dusun Ngaglik di Kota Magelang. Pembuatan sumur resapan adalah alternatif yang dapat dijangkau untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan urin hewan peternakan. Studi ini melihat sumur resapan urin sapi sebagai cara kreatif untuk memanfaatkan limbah organik sebagai sumber pupuk cair dan mencegah pencemaran lingkungan. Kami melakukan penelitian lapangan dan ilmiah untuk mengetahui seberapa efektif sumur resapan untuk menghasilkan pupuk cair yang bermanfaat bagi pertanian dan mengurangi efek buruk urin sapi terhadap lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumur resapan urin sapi dapat menyerap dan mengolah urin sapi secara efisien, mengurangi risiko pencemaran tanah dan air. Selain itu, pupuk cair yang dihasilkan dari proses sumur resapan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan sumur resapan urin sapi dapat menjadi cara yang berkelanjutan untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan dan mendukung pertanian organik. Pengembangan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan sangat dibantu oleh penelitian ini.
Penggunaan Mikrokontroller Water Level terhadap Peringatan Luapan Limbah Beton Cair Batching Plant di Industri Konstruksi Yogyakarta ramadhani, fadhila veby; Yamtana, Yamtana; Rois, Ibnu; Istiqomah, Siti Hani
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, Volume 2 No.2 April 2024
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jklm.v2i2.1442

Abstract

Background: Liquid waste that is not properly disposed of and managed can have a negative impact on the environment. The frequent negligence of employees in monitoring the full sediment pond causes the wastewater to flow to the ground surface area and can flow into the river. The existence of this Microcontroller Water level tool serves as a warning of overflow of liquid concrete batching plant waste.Objective: Find out the effect of using a water level microcontroller on warning the overflow of liquid concrete batching plant waste in the construction industry of Yogyakarta. Method: The type of research used in this study is a quasi-experiment with a Posttest Only Design or research design. The research was conducted in the industrial liquid concrete waste storage pond of Yogyakarta construction industri. Result : Mikrokontroller Water Level has a successful performance as a warning of overflow of liquid concrete batching plant waste with an average accuracy value of 100%. It can be stated that the water level microcontroller tool is effective as a warning notification of batching plant liquid waste overflow. The results show that there is an effect of using a microcontroller tool on warning the overflow of liquid concrete batching plant waste. Conslusion : Microkontroller water level device has successful performance as a warning of overflow of liquid concrete batching plant waste at Yogyakarta construction industri.
KEEFEKTIFAN KETEBALAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN PASIR DALAM PENURUNAN KESADAHAN DI DUSUN GAMPENG RT 01, TRIWIDADI, PAJANGAN, BANTUL Rois, Ibnu; Amalia Hapsari, Citra; Santjoko, Herman
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 3 No 2 (2022): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.3.2.90-99

Abstract

Water is a basic need for human life. The problem faced is the high hardness of the well water, the water hardness level is a very hard level. If this consumed continuously, it will cause health problems, namely kidney function. This study aims to determine the level of water hardness reduction in dug wells using variations in the thickness of coconut shell activated charcoal, namely 40, 60, and 80 cm through a 90 cm sand filter. The type of research carried ous is a non-random experimental design or also Non-randomized pretest-posttest control group design. The results showed a decrease in the level of hardness after passing coconut shell activated charcoal at a thickness of 40 cm and sand filter of 90 cm by 169 mg/L or 37.97%, coconut shell activated charcoal at a thickness of 60 cm and sand filter of 90 cm by 230.33 mg/L or 51.75%, and coconut shell activated charcoal at a thickness of 80 cm and sand filter of 90 cm by 297.8 mg/L or 66.91%. the results on One Way Anova test show the sig. 0,002 < 0,05, so it assumed that the thickness variation of coconut shell activated charcoal in the dug well water filtration process affects the decrease in hardness. Based on the results of the study, the most effective filtering results were 80 cm thickness of 297.8 mg/L or 66.91%.
REKAYASA ALAT FILTER PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAMBU (Bambusa Sp) DAN ARANG BAMBU TERHADAP PENURUNAN KADAR TSS DAN BOD Rois, Ibnu; Dwisukmana, Ismy Putri; Santjoko, Herman
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.4.2.81-91

Abstract

Many tofu home enterprises in Indonesia lack an IPAL treatment system, resulting in the direct discharge of liquid waste into rivers, which has an effect on the devastation of aquatic ecosystems and serves as a source of disease seeds. TSS levels and BOD levels have been set at 200 mg/l and 150 mg/l, respectively, in accordance with DIY Regional Regulation No. 7 of 2016 about the quality standards for the quality of tofu liquid waste. X tofu liquid waste has TSS levels of 1004 mg/l and BOD levels of 3780 mg/l, according to preliminary testing. Understanding how the addition of bamboo leaves (Bambusa Sp) and bamboo charcoal to three filtration methods for processing tofu liquid waste reduces the levels of TSS and BOD. The study's research methodology was a quasi-experiment using a pre-post test and control group design. Using the t-test, one-way anava test, and shapiro-Wilk test for inferential analysis. Using 20 cm bamboo leaves and 30 cm bamboo charcoal, treatment 3 reduced TSS levels by 54.44 percent and BOD levels by 66.21 percent. Treatment 1 used 30 cm bamboo leaves and 20 cm bamboo charcoal to reduce TSS levels by 69.81 percent and BOD levels by 69.31 percent. Treatment 2 used 25 cm bamboo leaves and 25 cm bamboo charcoal to reduce TSS levels by 61.33 percent and BOD levels by 66.84 percent. The TSS and BOD levels show sig.> 0.05 in the one-way anava test, indicating that there is a significant difference between the 3 filter treatments. The biggest reduction in TSS and BOD levels occurs in treatment 1, which also uses additional bamboo leaf media and bamboo charcoal for filtration.
ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR TRADISIONAL: STUDI KASUS PASAR-PASAR KAPANEWON PIYUNGAN BANTUL Rois, Ibnu; Maulinda Rahmawati; Lucky Herawati
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.5.1.40-49

Abstract

Waste management in traditional markets, such as those in Kapanewon Piyungan, presents unique challenges compared to household waste management, primarily due to the predominance of organic waste from food scraps and agricultural products. This study aims to evaluate and analyze the waste management systems in three major markets in Kapanewon Piyungan: Pasar Piyungan, Pasar Panasan, and Pasar Kembangsari. A descriptive qualitative and quantitative approach was used, collecting data through measurement of waste volume and composition using digital scales, and observation of waste sorting systems, waste receptacles, transportation facilities, temporary waste storage (TPS), the use of personal protective equipment (PPE) by sanitation workers, and waste processing methods. Findings indicate that Pasar Piyungan has a more advanced waste management system, including composting of organic waste, while Pasar Panasan and Pasar Kembangsari do not process waste and instead transport it directly to the landfill. Although all three markets provide waste bins and transportation facilities, there are deficiencies in meeting technical standards, such as improper placement of TPS and inadequate facilities. Additionally, the use of PPE by sanitation workers varies among markets, with Pasar Piyungan and Pasar Panasan showing better compliance compared to Pasar Kembangsari. In conclusion, despite efforts to improve waste management, there is a need for technical enhancements and increased awareness to ensure more effective and sustainable waste management across all markets in Kapanewon Piyungan.
Pengaruh Variasi Waktu Kontak Terhadap Penurunan Kadar Fe Dalam Air Minum Menggunakan Media Arang Sekam Padi dan Ferrolite Cahyani, Latifa Dian; Narto, Narto; Rois, Ibnu
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v18i2.4563

Abstract

Kandungan besi (Fe) yang tinggi dalam air minum dapat menjadi faktor risiko kesehatan, terutama gangguan pencernaan, fungsi hati dan fungsi paru. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi waktu kontak terhadap penurunan kadar Fe dalam air, menggunakan media arang sekam padi dan ferrolite. Penelitian menggunakan rancangan Pre-test Post-test Design, pada tiga variasi waktu kontak (15, 20, dan 30 menit) dengan tiga kali pengulangan. Dua jenis media digunakan dalam penelitian ini, yaitu arang sekam padi (ketebalan 50 cm) dan ferrolite (ketebalan 30 cm). Sedangkan air baku yang digunakan untuk penelitian diambil dari sumur penduduk di Dukuh Sudimoro, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pengukuran kadar Fe dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Keseluruhan data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan kadar Fe antara sebelum dan sesudah perlakuan, serta uji Wilcoxon Signed Ranks untuk mengetahui perbedaan kadar Fe pada setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar Fe pada setiap variasi percobaan, secara berurutan sebesar 74,3% (15 menit), 79,50% (20 menit), dan 80,90% (25 menit). Hasil analisis statistik secara signifikan membuktikan perbedaan kadar Fe antara sebelum dan sesudah perlakuan (P= 0,008). Penelitian juga membuktikan pengaruh signifikan waktu kontak terhadap penurunan kadar Fe (P= 0,027). Penurunan paling optimal pada waktu kontak 25 menit, sebesar 80,90% (dari 3,40 mg/L menjadi 0,67 mg/L). Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan media arang sekam padi dan ferrolite dapat menurunkan kadar Fe hingga 80,90%, pada waktu kontak selama 25 menit.
Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Komposter Tumpuk di Dusun Sumberan, Ngestiharjo, Bantul Yuniati, Walim Regita; Rahmasari, Anindya; Dany, Muhammad Daffa; Astrinadia, Dena; Dewanti, Feby Sukma; Alfran, Muhammad Novian; Mukarromah, Fitri Isti 'Anatul; Rois, Ibnu; Rubaya, Agus Kharmayana
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i1.2747

Abstract

Masalah sampah di Jogja semakin meningkat, khususnya sampah rumah tangga, yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta mayoritas masih menggunakan pendekatan tradisional kumpul-angkut-buang. Dusun Sumberan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, memiliki potensi timbunan sampah rumah tangga yang tinggi akibat kepadatan penduduk. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, dilakukan sosialisasi pembuatan komposter tumpuk menggunakan ember dan galon bekas. Kegiatan dilaksanakan pada 26 Oktober 2024 dengan peserta 30 ibu-ibu PKK setempat. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi interaktif untuk menyampaikan materi tentang pengelolaan sampah melalui prinsip 3R, definisi, pentingnya pengolahan sampah rumah tangga dan manfaat komposter tumpuk, serta praktik pembuatan komposter menggunakan ember cat atau galon bekas. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, sosialisasi, dan praktik pembuatan komposter. Kegiatan ini mendapatkan 7 buah komposter tumpuk. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme peserta yang tinggi, dengan banyaknya tanggapan dan pertanyaan terkait implementasi komposter tumpuk di rumah tangga. Berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah organik, yang diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Padukuhan Sumberan.
Efektivitas Berbagai Ketebalan Media Arang Aktif Sekam Padi dan Tempurung Kelapa untuk Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Sablon Andani, Maulina Dwi; Suwerda, Bambang; Mulyaningsih, Tri; Rois, Ibnu
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, Vol. 3 Nomor 2 April 2025
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jklm.v3i2.1744

Abstract

Screen printing liquid waste contains heavy metals, high organic matter, and various pollutants such as ammonia and color that can endanger environmental stability if not managed properly. The results of the examination of the quality of Harno Screen Printing liquid waste in Moyudan obtained a Chemical Oxygen Demand (COD) level exceeding the quality standard of 1,069 mg/L. This study aims to determine the effectiveness of various thicknesses of rice husk and coconut shell activated charcoal media in reducing COD levels of Harno Screen Printing Industry liquid waste in Moyudan. The research method is Pre test - Post test with Control Group Design with pre-treatment (coagulation and sedimentation) followed by filtration and adsorption using variations in the thickness of rice husk and coconut shell activated charcoal media of 25 cm: 75 cm, 50 cm: 50 cm, and 75 cm: 25 cm. The reduction in COD after pre-treatment was 96.7%. The average COD reduction after filtration with a thickness of 25 cm: 75 cm was 40.45%, a thickness of 50 cm: 50 cm was 34.16%, a thickness of 75 cm: 25 cm was 71.4%, and a control of 6.93%. Conclusion, Activated charcoal filtration of rice husks and coconut shells 75 cm: 25 cm is the most effective thickness to reduce COD levels in Harno Screen Printing Industry liquid waste with a reduction of 71.4%.