Studi ini bertujuan untuk membandingkan struktur pembiayaan dan analisis pola konsumsi rumah tangga nelayan dan pembudidaya rumput laut di Kabupaten Bantaeng. Untuk keperluan ini, dilakukan metode cluster random sampling terhadap 50 rumah tangga (25 nelayan dan 25 pembudidaya) yang datanya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan tidak adanya kesenjangan yang berarti. Bahkan untuk rumah tangga pembudidaya dengan penghasilan terendah sekalipun, pendapatannya jauh di atas nelayan (Rp 7.000.000 dengan nelayan Rp 3.775.000). Kesenjangan pendapatan rumah tangga pembudidaya dan nelayan ditentukan oleh struktur pembiayaan nelayan dan pembudidaya. Pembudidaya tidak menarik biaya lebih untuk penghasilan optimal, bahkan biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar (Rp 2.552.500). Cukup menarik, rumah tangga nelayan biaya konsumsi lebih besar (Rp 2.281.500) daripada pembudidaya (Rp 1.980.000), menunjukkan nelayan lebih konsumtif dan ekonomi surplus yang lebih besar. Masih lebih tidak di keduanya, nelayan dan pembudidaya rumput laut tidak lebih dikelompokkan nabah tinggi. Dengan ini, studi ini merekomendasikan intervensi pengelolaan malas keuangan bagi nelayan tun bertujuan untuk menjaga ketahanan ekonomi
Copyrights © 2024