Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DISAIN PROTOTIPE SEL SURYA DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) LAPISAN GRAFIT/TiO2 BERBASIS DYE ALAMI Fahyuan, Helga Dwi; Samsidar, Samsidar; Farid, Faizar; Napitupulu, Sampe; Pakpahan, Sarinah
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol 1, No 1 (2015): JoP
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.884 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Disain Prototipe Sel Surya DSSC Lapisan Grafit/TiO2 Berbasis Dye Alami yaitu kulit manggis dan buah delima. DSSC dibuat dengan lapisan tipis TiO2 yang didoping grafit sebesar 0%, 8%, 10%, 12% dan 14%. Lapisan grafit/TiO2 dianalisis menggunakan UV-Vis, X-Ray Diffractometer (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM) diperoleh energy gap dan ukuran Kristal terkecil pada pendopingan 14% yaitu sebesar 2,2 eV dan 52,72 nm serta ukuran partikel berada dalam range 0,19 s/d 0,25 . Karakteristik I-V menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi pada sel surya TC14M yaitu sel surya dengan pendopingan grafit 14% menggunakan dye kulit manggis sebesar 2,68% pada intensitas penyinaran 250 Lux.   Kata kunci: Dye alami, TiO2, Efisiensi, DSSC
DISAIN PROTOTIPE SEL SURYA DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) LAPISAN GRAFIT/TiO2 BERBASIS DYE ALAMI Helga Dwi Fahyuan; Samsidar Samsidar; Faizar Farid; Sampe Napitupulu; Sarinah Pakpahan
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 1 No. 1 (2015): JOP (Journal Online of Physics) Vol 1 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v1i1.2724

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Disain Prototipe Sel Surya DSSC Lapisan Grafit/TiO2 Berbasis Dye Alami yaitu kulit manggis dan buah delima. DSSC dibuat dengan lapisan tipis TiO2 yang didoping grafit sebesar 0%, 8%, 10%, 12% dan 14%. Lapisan grafit/TiO2 dianalisis menggunakan UV-Vis, X-Ray Diffractometer (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM) diperoleh energy gap dan ukuran Kristal terkecil pada pendopingan 14% yaitu sebesar 2,2 eV dan 52,72 nm serta ukuran partikel berada dalam range 0,19 s/d 0,25 . Karakteristik I-V menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi pada sel surya TC14M yaitu sel surya dengan pendopingan grafit 14% menggunakan dye kulit manggis sebesar 2,68% pada intensitas penyinaran 250 Lux.   Kata kunci: Dye alami, TiO2, Efisiensi, DSSC
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SEL SURYA DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) LAPISAN TiO2/GRAFIT MENGGUNAKAN CAMPURAN PCBM:P3HT Fandi Oktasendra; Sarinah Pakpahan; Sampe Napitupulu; Samsidar Samsidar; Nurhidayah Nurhidayah; Faizar Farid
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 2 No. 1 (2016): JOP (Journal Online of Physics) Vol 2 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v2i1.3447

Abstract

Dalam penelitian ini telah berhasil dibuat prototipe sel surya organic tipe dye-sensitized solar cells (DSSC) lapisan TiO2 /grafit dengan menambahkan lapisan aktif polimer campuran phenyl-C61-butyric acid methyl ester (PCBM) dan regioregular poly(3-hexylthiophene) (P3HT). Dye dari ekstrak buah naga digunakan sebagai photosensitizer untuk menghasilkan exciton. Campuran PCBM:P3HT divariasikan dengan perbandingan 1:1, 1:2 dan 2:1 untuk melihat pengaruh dari masing-masing polimer. Hasil karakterisasi absorbansi menggunakan UV-Vis spektrometer pada lapisan TiO2/Grafit yang ditambahkan dengan lapisan PCBM:P3HT menunjukkan peningkatan nilai serapan pada panjang gelombang 300 – 650 nm. Namun, peningkatan ini tidak sejalan dengan peningkatan nilai efisiensi sel surya. Hasil pengukuran I-V karakteristik dibawah penyinaran sinar matahari langsung menunjukkan penurunan effisiensi sel surya sebesar 20.4% pada penambahan campuran PCBM:P3HT (1:1), 43.6% untuk PCBM:P3HT (1:2) dan 96.5% untuk PCBM:P3HT (2:1). Penurunan ini lebih disebabkan karena menurunnya nilai tegangan sirkuit terbuka, V­oc. Selain itu, nilai efisiensi sel surya yang rendah (yakni < 1%) disebabkan karena nilai rapat arus yang sangat kecil yakni pada orde beberapa mikro Ampere. Kami menduga kecilnya nilai rapat arus ini disebabkan oleh nilai resistansi internal yang cukup besar pada sel surya serta berubahnya peran lapisan PCBM:P3HT yang seharusnya berfungsi untuk meningkatkan penghantaran exciton menjadi pusat rekombinasi. Hal ini mungkin disebabkan karena tebalnya lapisan PCBM:P3HT yang dibuat menggunakan metode drop-casting seperti yang ditunjukkan dari hasil karakterisasi SEM. Kata Kunci: Sel surya DSSC, dye-sensitized, poly(3-hexylthiophene), [6,6]-phenyl-C61-butyric acid methyl ester, lapisan TiO2/Grafit.
Pengembangan Sistem Hidroponik Otomatis-Modern Berbasis Panel Surya dan Baterai Luthfansyah Mohammad; Suyanto; Muhammad Khamim Asy’ari; Asma’ul Husna; Sarinah Pakpahan
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 1: Februari 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1742.901 KB) | DOI: 10.22146/jnteti.v10i1.727

Abstract

The flexibility and the easiness of farming using modern hydroponic method have increased the installation requirements. The various types of plants can be applied to modern hydroponic systems, so this method has potential to be applied in various regions. However, not all regions have access to electricity networks. In fact, to operate modern hydroponic systems, an adequate supply of electrical power is required. In addition, a proper design becomes crucial part which has function to maintain the quality of inorganic substances as needed, accurately and automatically measured. Moreover, the system could be set in off-grid mode. Therefore, a further research of automatic hydroponics was conducted to solve various problems. The experimental data shows that the system is working accurately. The percentage of error sensor is not more than 10.75% and the accuracy of actuator performance is 100%. The system is also capable of working for a full day through a solar panel system of 100 WP and a battery of 27 Ah. In conclusion, the design of the automatic hydroponic system is capable of self-maintaining nutritional and pH value, solving artificial irradiation time problem, while simultaneously operating in various areas in a portable manner.
Optimizing Photovoltaic Performance in p-Cu2O/n-TiO2 Heterojunction Solar Cells: The Impact of Annealing Temperature, Layer Thickness, and Carbon Doping Pakpahan, Sarinah; Gultom, Rimawanto
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 13 No 1 (2025): Edition for May 2025
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ijcr.2025.13-sar

Abstract

This study analyzes the photoresponse behavior and optimizing the efficiency of p-Cu₂O/n-TiO₂ heterojunction solar cells. The impact of annealing temperature, layered thickness, and carbon doping on the optical and electrical characteristics of the solar cells was investigated. The findings reveal that the annealing temperature continuously affects the optical absorption and energy gap of Cu2O, with the best performance at 250°C. Increasing the layer thickness of Cu2O resulted in further improvement in absorption and efficiency. It was also found that doping carbon into TiO2 lowered the energy gap, increasing efficiency. The maximum efficiency of 0.003593% was obtained with carbon-doped TiO2. This work guides optimizing the design of heterojunction solar cells for better photovoltaic performance.
Asesmen Potensi Energi Angin Menggunakan Metode Weibull dalam Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo Aswin, Aswin; Pakpahan, Sarinah; Fauziah, Siti
Progressive Physics Journal Vol. 6 No. 1 (2025): Progressive Physics Journal
Publisher : Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ppj.v6i1.1505

Abstract

This study presents a rigorous assessment of wind energy potential in Gorontalo Regency, Indonesia, through statistical modeling utilizing the two-parameter Weibull distribution applied to hourly wind speed data from 2022 to 2024 across three geographic zones and three elevation levels (50 m, 80 m, 100 m). The model exhibited strong statistical agreement with observed data, evidenced by high variation (R² > 0.9869) and low RMSE values (< 0.011), confirming its robustness in capturing wind behavior. Mean wind speeds, along with key Weibull-derived metrics—most probable wind speed (vmp) and wind speed for maximum energy contribution (vme)—showed a positive correlation with altitude, where zone 1 recorded the highest vme at 7.45 m/s at 100 m. Derived power density values indicated that Zones 1 and 3 fall within the "acceptable" classification (130.52 W/m² and 115.58 W/m², respectively), validating their technical viability. Simulated performance of the Goldwind GW 140/3.4 wind turbine revealed that Zone 1 yielded the highest annual energy output (Eout) of 10.34 GWh with a corresponding capacity factor (Cf) of 11.56%, followed by zones 3 and 2, which, while exhibiting lower outputs, maintained operational feasibility for decentralized small-to-medium scale deployment. Wind rose analysis confirmed predominant southeast and southern wind flows across all zones, offering critical input for optimizing turbine orientation. Collectively, the findings substantiate that zones 1 and 3 present favorable wind regimes for sustainable wind energy development, offering a data-driven foundation for future investment and regional energy planning.
Perbandingan Struktur Pembiayaan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga Nelayan VS Pembudidaya Rumput Laut: Analisis Determinasi Tingkat Pendapatan di Kabupaten Bantaeng: PERBANDINGAN STRUKTUR PEMBIAYAAN DAN POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA NELAYAN VS PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT: ANALISIS DETERMINASI TINGKAT PENDAPATAN DI KABUPATEN BANTAENG Pakpahan, Sarinah; Fauziah, Siti
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 2 No. 2 (2024): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (OKTOBER)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v2i2.63

Abstract

Studi ini bertujuan untuk membandingkan struktur pembiayaan dan analisis pola konsumsi rumah tangga nelayan dan pembudidaya rumput laut di Kabupaten Bantaeng. Untuk keperluan ini, dilakukan metode cluster random sampling terhadap 50 rumah tangga (25 nelayan dan 25 pembudidaya) yang datanya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan tidak adanya kesenjangan yang berarti. Bahkan untuk rumah tangga pembudidaya dengan penghasilan terendah sekalipun, pendapatannya jauh di atas nelayan (Rp 7.000.000 dengan nelayan Rp 3.775.000). Kesenjangan pendapatan rumah tangga pembudidaya dan nelayan ditentukan oleh struktur pembiayaan nelayan dan pembudidaya. Pembudidaya tidak menarik biaya lebih untuk penghasilan optimal, bahkan biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar (Rp 2.552.500). Cukup menarik, rumah tangga nelayan biaya konsumsi lebih besar (Rp 2.281.500) daripada pembudidaya (Rp 1.980.000), menunjukkan nelayan lebih konsumtif dan ekonomi surplus yang lebih besar. Masih lebih tidak di keduanya, nelayan dan pembudidaya rumput laut tidak lebih dikelompokkan nabah tinggi. Dengan ini, studi ini merekomendasikan intervensi pengelolaan malas keuangan bagi nelayan tun bertujuan untuk menjaga ketahanan ekonomi