Penelitian ini menguji dampak dialektika kognitif-emosional terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris bagi pembelajar bahasa, dengan fokus pada pembelajar bahasa Inggris tingkat pemula di Royal Training Center di Lombok Timur. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner, yang mengungkapkan bahwa ekspresi emosional berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi dan berbicara. Meskipun sebagian besar responden menunjukkan tanggapan positif, analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami perspektif mereka yang memberikan tanggapan negatif. Studi ini menekankan pentingnya memasukkan emosi ke dalam pengajaran bahasa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi pelajar EFL dan memberikan rekomendasi praktis untuk meningkatkan kemahiran berbicara. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya mengatasi faktor kognitif dan emosional dalam pembelajaran bahasa untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris.
Copyrights © 2024