Crusher merupakan peralatan utama untuk menghancurkan batu berukuran besar menjadi lebih kecil, namun sering mengalami downtime yang menyebabkan penurunan efektivitas dan output produksi di CV Kalimantan Makmur. Penelitian ini bertujuan melihat nilai overall equipment effectiveness (OEE) mesin crusher guna mengidentifikasi area perbaikan. Metode kuantitatif digunakan dengan menganalisis tiga komponen OEE (availability, performance, dan quality) berdasarkan data operasional. Kerangka six big losses diterapkan untuk mengenali sumber utama inefisiensi. Hasil menunjukkan rata-rata OEE sebesar 23,54%, jauh di bawah standar ideal 85%. Rata-rata availability sebesar 49,63%, dipengaruhi oleh downtime dan keterlambatan pasokan material. Performance sebesar 47,44% karena kecepatan mesin yang tidak optimal. Tingkat quality mencapai 100%, menandakan tidak ada produk cacat. Penyebab kerugian terbesar adalah idling dan minor stoppage (40,5%), diikuti setup, kerusakan mesin, dan kecepatan rendah. Faktor utama meliputi kekosongan material di hopper, batu menyangkut di jaw crusher, dan gangguan operasional. Hasil ini menunjukkan perlunya perbaikan pemeliharaan dan penanganan material.
Copyrights © 2025