Resiliensi akademik merujuk pada kemampuan siswa untuk tetap tegar dalam mengatasi rintangan belajar, sehingga menjadi landasan yang kuat untuk menghadapi perubahan dan tekanan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi prevalensi resiliensi akademik di kalangan siswa SMP serta menganalisis implikasinya terhadap bimbingan dan konseling di lingkungan pendidikan. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini melibatkan 356 siswa berusia 12-16 tahun di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik dan instrumen pengumpulan data yaitu menggunakan skala resiliensi akademik yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukan bahwa rata-rata tingkat resiliensi akademik siswa berada pada ketegori sedang yaitu 245 (68,8%), sedangkan sisanya 66 (18,5%) berada pada kategori tinggi, dan 45 siswa (12,6%) memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah. Temuan dalam penelitian ini menyoroti variasi dalam tingkat resiliensi akademik siswa, sehingga memberikan landasan untuk pengembangan strategi pendidikan khususnya program bimbingan dan konseling yang lebih holistik dan komprehensif terhadap pengembangan resiliensi akademik siswa.
Copyrights © 2024