Latar Belakang: Hidrasi kulit mencerminkan keseimbangan antara kadar air dan minyak pada permukaan epidermis, yang dipengaruhi oleh faktor sistemik termasuk komposisi tubuh. Peran lemak subkutan sebagai determinan fisiologis fungsi barier kutan masih belum dievaluasi secara menyeluruh pada populasi dewasa sehat.Metode: Penelitian observasional potong lintang dilakukan pada 66 partisipan dewasa dari komunitas Gereja AT. Pemeriksaan komposisi tubuh dilakukan menggunakan bioimpedansi segmental (OMRON HBF-375), sementara parameter kulit (kadar minyak, kadar air, dan hidrasi) diukur melalui skin analyzer. Hubungan antarvariabel dianalisis menggunakan korelasi Spearman dan korelasi parsial setelah kontrol usia. Hasil: Lemak subkutan menunjukkan korelasi positif yang signifikan terhadap seluruh parameter kulit: minyak (r = 0.342; p = 0.005), air (r = 0.317; p = 0.010), dan hidrasi (r = 0.315; p = 0.010). Sebaliknya, massa otot rangka, khususnya ekstremitas atas, berkorelasi negatif terhadap ketiga parameter tersebut (r berkisar antara -0.254 hingga -0.333; p < 0.05). Korelasi tetap signifikan setelah kontrol usia dilakukan. Kesimpulan: Lemak subkutan berperan penting dalam mempertahankan integritas kulit melalui dukungannya terhadap kadar minyak, kadar air, dan hidrasi. Komposisi tubuh berpotensi menjadi indikator non-invasif untuk mengevaluasi status kulit pada populasi dewasa, khususnya di lingkungan tropis.
Copyrights © 2025