Banyak siswa merasa kurang percaya diri ketika dihadapkan pada materi sains yang dirasa rumit dan menantang. Mereka beranggapan bahwa kecerdasan mereka tidak cukup atau merasa takut melakukan kesalahan, sehingga malas untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Selain itu, rendahnya motivasi belajar siswa juga memengaruhi mereka dalam pembelajaran sains. Sebagian besar siswa belajar bukan karena dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri, tetapi sekadar untuk mendapatkan nilai baik atau mengikuti tuntutan sekolah, sehingga minat sejati terhadap pembelajaran sains pun tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat minat belajar sains siswa SMA Negeri 3 Woja berdasarkan hasil pengisian angket skala Likert. Sebanyak 30 siswa dijadikan responden dalam penelitian ini dan diminta menjawab 25 pernyataan terkait minat mereka terhadap pembelajaran sains. Skor total yang diperoleh masing-masing responden berkisar antara 70 hingga 95, dengan rata-rata skor sebesar 76,63. Berdasarkan kategori penilaian, rata-rata tersebut berada dalam kategori “Cukup”. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa sebanyak 9 siswa (30%) berada dalam kategori minat “Tinggi”, 17 siswa (56,7%) dalam kategori “Cukup”, dan 4 siswa (13,3%) dalam kategori “Rendah”. Tidak terdapat siswa yang memiliki minat sangat rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki minat sedang terhadap sains, sementara hanya sebagian kecil yang menunjukkan minat rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat belajar, seperti melalui penerapan metode pembelajaran kontekstual, penggunaan media digital, serta pendekatan berbasis inkuiri. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi guru dan sekolah dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk lebih tertarik dan aktif dalam mempelajari sains.
Copyrights © 2025