Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan kegiatan eksperimen dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat menumbuhkan kemampuan kolaborasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Kegiatan eksperimen dalam pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk memahami konsep IPA secara lebih mendalam, tetapi juga berperan dalam membentuk soft skills, khususnya keterampilan kolaboratif yang sangat dibutuhkan oleh calon guru di abad ke-21. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 41 mahasiswa PGSD semester IV Universitas Negeri Yogyakarta sebagai responden. Data dikumpulkan menggunakan angket yang mencakup empat aspek utama kolaborasi, yaitu komunikasi, kerja sama, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh aspek tersebut berada dalam kategori “sangat tinggi”, dengan persentase skor: komunikasi 88%, kerja sama 90%, tanggung jawab 91%, dan pengambilan keputusan 90%. Selain itu, dari 12 indikator perilaku kolaboratif yang diteliti, indikator “mengikuti kegiatan eksperimen dengan penuh tanggung jawab” dan “menyelesaikan konflik dengan diskusi” memperoleh skor tertinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa kegiatan eksperimen memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya bersifat kognitif tetapi juga sosial dan emosional, serta mendorong interaksi positif antar mahasiswa. Oleh karena itu, kegiatan eksperimen sangat direkomendasikan sebagai metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kolaborasi dan menyiapkan mahasiswa menjadi pendidik profesional yang mampu mengimplementasikan pembelajaran aktif dan kontekstual di sekolah dasar.
Copyrights © 2025