Jumlah alat tangkap bagan di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan yang menyebabkan komposisi hasil tangkapan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut berkaitan dengan produktivitas alat tangkap yang dapat menentukan keberlangsungan bagan di Kabupaten Pangandaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan, proporsi hasil tangkapan, ukuran layak tangkap dan produktivitas alat tangkap bagan di Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deksriptif dengan pengambilan data menggunakan metode qouta sampling yang dimana data diperoleh dari 3 bagan apung dan 7 bagan tancap. Hasil penelitian menunjukan komposisi hasil tangkapan yang didapatkan bagan apung sebanyak 8 spesies (cumi-cumi, sotong, udang jerbung, udang jambu, layur, layang, kiper dan belanak) dengan proporsi tertinggi yaitu cumi-cumi (44,43%) dan bagan tancap sebanyak 13 spesies (cumi-cumi, sotong, udang rebon, udang jerbung, udang jambu, teri, layur, layang, kiper, belanak, tembang, peperek dan selar kuning) dengan proporsi tertinggi yaitu udang rebon (61,19%). Berdasarkan perhitungan nilai Lc, hasil tangkapan dinilai sudah layak tangkap. Nilai produktivitas pada bagan apung adalah 0,003-0,005 kg/menit dan bagan tancap 0,019-0,028 kg/menit. Produktivitas bagan menunjukan kecenderungan menurun seiring dengan bertambahnya lama waktu efektif penangkapan.
Copyrights © 2025