Al-Dhikra
Vol. 7 No. 1 (2025): Al-Dhikra: Jurnal Studi Quran dan Hadis

KRITIK TERJEMAHAN KATA HUR  DALAM AL-QUR'AN KEMENTERIAN AGAMA PERSFEKTIF QIRA’AH MUBADALAH

Syarifudin Choirul Umam (Unknown)
Zubair (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Sep 2025

Abstract

Butuh adanya penyegaran terhadap kata hur, kata ini termasuk kata kunci yang penting dalam kajian tafsir dan gender yang kemudian berimbas pada terjemahan tertentu, dalam konteks Indonesia yang memiliki masyarakat multikultural, terjemahan al-Quran memegang peranan penting dalam menciptakan keseimbangan dan pemahaman antar budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kritik terjemahan dan terjemahan alternatif terhadap kata Hur dalam Al-Qur'an, yang oleh Kementerian Agama Indonesia (Kemenag) diterjemahkan dengan ‘bidadari’. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan menganalisis kata hur dalam al-Quran (Āl-Ṭūr 20, Al-Dukhān 54, dan Al-Wāqi‘ah 22) melalui pendekatan Qira’ah Mubadalah serta penerjemahan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hur tidak terbatas pada perempuan semata, melainkan merujuk pada sosok dengan karakteristik spiritual tinggi yang dapat berlaku bagi laki-laki maupun perempuan serta memberikan terjemahaan alternatif kata tersebut dengan ‘pasangan surgawi’. Temuan ini mengkritik stereotip gender dalam penerjemahan al-Quran dan menekankan pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dalam memahami teks suci. Dengan mempertimbangkan konteks historis dan linguistik, penelitian ini menawarkan alternatif terjemahan yang lebih netral dan resiprokal, sesuai dengan nilai-nilai keadilan gender. Hasil ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman masyarakat tentang al-Quran dan mendorong kajian lebih lanjut dalam studi tafsir dan penerjemahan al-Quran.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

aldhikra

Publisher

Subject

Religion Humanities Education Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Al-Dhikra: Jurnal Studi Quran dan Hadis was first published by the Faculty of Ushuluddin of Institut PTIQ Jakarta in April 2016 and published twice within one year i.e April and October. So, it accepts submissions of manuscripts from any issues related to quranic and hadith studies. Editors accept ...