UMKM memiliki peran vital dalam ekonomi Indonesia, namun sering terkendala akses modal, pasar, teknologi, dan manajemen. Akademisi berkontribusi melalui pengabdian masyarakat, fokus pada UMKM kuliner. Penelitian ini memberdayakan UMKM mie ayam 99 di Arso IV, Keerom, Papua, yang berdiri sejak 2020. Usaha ini, menyajikan mie ayam Jawa bercita rasa lokal, populer karena pelayanan ramah dan harga terjangkau, namun terkendala promosi, pencatatan keuangan, dan inovasi produk. Metode pengabdian menggunakan PDCA (Plan, Do, Check, Act). Tahap Plan menganalisis produk (pengamatan, bahan, alat, penjadwalan). Tahap Do memproduksi mie ayam untuk sampel dan analisis. Tahap Check menguji sampel (rasa, warna, tekstur, takaran). Tahap Act berupa penyesuaian proses dan pelatihan kewirausahaan di Arso IV, diakhiri peluncuran produk. Analisis produk juga menggunakan SWOT. Hasil analisis SWOT menunjukkan kekuatan pada cita rasa klasik, harga terjangkau, pelayanan cepat, dan menu tambahan. Kelemahannya meliputi lokasi sederhana, inkonsistensi kualitas, dan pemasaran online terbatas. Peluangnya adalah potensi cabang baru, inovasi menu, dan kolaborasi. Ancaman meliputi persaingan ketat, perubahan selera, dan kenaikan biaya produksi. Strategi pemasaran modern diimplementasikan melalui promosi digital (Facebook, WhatsApp Business), diskon (beli 2 gratis 1), serta layanan delivery dan pre-order. Program ini juga mencakup pelatihan kewirausahaan. Pengembangan mie ayam 99 ke depan akan berfokus pada inovasi rasa dan topping, dengan target menjadikannya waralaba di Papua.
Copyrights © 2025