Ketimpangan pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terluar, terpencil), terus terjadi akibat kesenjangan infrastruktur, distribusi guru, dan akses teknologi. Studi ini bertujuan mengidentifikasi celah sistemik dan menawarkan solusi terintegrasi melalui evaluasi kebijakan, inovasi teknologi, dan kolaborasi multisektoral. Pendekatan campuran (studi literatur), pemetaan GIS, dan studi kasus kualitatif di daerah 3T. Masalah utama meliputi implementasi kebijakan yang tidak efektif dan kurangnya teknologi adaptif. Solusi mencakup alat digital offline, model insentif guru, dan program pendidikan berbasis masyarakat. Penelitian mendorong desentralisasi kebijakan, kemitraan publik-swasta, dan pemerataan berbasis teknologi sebagai kerangka mengurangi kesenjangan sosioekonomi jangka panjang.
Copyrights © 2025