Gangguan kesehatan mental adalah kondisi ketika fungsi psikologis seseorang mengalami hambatan atau tidak berjalan semestinya. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti layanan konseling di sekolah dan universitas dan kampanye kesadaran Kesehatan mental. Namun, banyak solusi ini masih menghadapi keterbatasan dari segi aksesibilitas, efektivitas, maupun penerimaan oleh Generasi Z yang akrab dengan teknologi. Sebagai solusi inovatif, program konseling berbasis website hadir, salah satunya adalah CHATRA, yang dirancang sesuai kebutuhan Generasi Z. Evaluasi efektivitas platform ini penting untuk menilai sejauh mana dampaknya terhadap kesehatan mental pengguna. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan FGD, dengan desain studi kasus. Informan terdiri dari 6 pengurus UKM Pikma Sriwijaya periode 2025/2026 dan 6 klien konseling. Hasil menunjukkan bahwa fitur anonimitas dan format chat memudahkan pengguna mengungkapkan masalah pribadi tanpa takut atau malu, serta memberikan dampak positif seperti perasaan lega, berkurangnya kecemasan, dan peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah. Namun, masih ditemukan kendala teknis seperti lambatnya respons konselor, tidak adanya notifikasi, dan tampilan antarmuka yang kurang ramah. Temuan ini menunjukkan Chatra dapat menjadi jembatan awal layanan kesehatan mental bagi remaja dan mahasiswa, dengan catatan perlunya perbaikan teknis dan dukungan profesional berkelanjutan. Chatra berpotensi dikembangkan sebagai model layanan konseling digital yang murah, aman, dan efektif di lingkungan kampus.
Copyrights © 2025