Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RELOADING THE DRAGON LADY: READING THE CHARACTER OF CHUN LI IN STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN LI Adelia, Silvy; Fitriana, Ephrilia; Andriani, Yeni; Kusumaningtyas, Dwi; Dirgantari, Alfi
English Review: Journal of English Education Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v12i2.9118

Abstract

Street Fighter: The Legend of Chun Li movie revolves around the journey of Chun Li, a Chinese female fighter of the Street Fighter series, and her eventual fight against Bison. This study focuses on the portrayal of Chun Li as a representative of Asian women in an American movie, and compares it to her original portrayal in the game. There are two big groups of representation of Asian women in the Western media: the submissive ‘lotus blossom baby’ and the aggressive ‘dragon lady.’ As a form of content analysis, this study analyzes both textual and visual elements of the Street Fighter: The Legend of Chun Li movie and Street Fighter game series which represent the portrayal of an Asian woman character named Chun Li. Result shows that Chun Li character in the movie leans more towards the ‘dragon lady’ group with her strong and seductive characteristics, while her game self exhibits a broader range of qualities.
Evaluasi Keefektivitasan Aplikasi serta Website Chatra sebagai Program Konseling dalam Penanganan Gangguan Kesehatan Mental bagi Generasi Z Irawan, Teguh; Indriyani, Yulis; Aulia, Mahda; Pramudhia, Cita Windu; Qhotriena, Elica; Hasbibie, Caesar Thoriq Kemal; Kusumaningtyas, Dwi; Firmansyah, M. Rifki
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i2.1061

Abstract

Gangguan kesehatan mental adalah kondisi ketika fungsi psikologis seseorang mengalami hambatan atau tidak berjalan semestinya. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti layanan konseling di sekolah dan universitas dan kampanye kesadaran Kesehatan mental. Namun, banyak solusi ini masih menghadapi keterbatasan dari segi aksesibilitas, efektivitas, maupun penerimaan oleh Generasi Z yang akrab dengan teknologi. Sebagai solusi inovatif, program konseling berbasis website hadir, salah satunya adalah CHATRA, yang dirancang sesuai kebutuhan Generasi Z. Evaluasi efektivitas platform ini penting untuk menilai sejauh mana dampaknya terhadap kesehatan mental pengguna. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan FGD, dengan desain studi kasus. Informan terdiri dari 6 pengurus UKM Pikma Sriwijaya periode 2025/2026 dan 6 klien konseling. Hasil menunjukkan bahwa fitur anonimitas dan format chat memudahkan pengguna mengungkapkan masalah pribadi tanpa takut atau malu, serta memberikan dampak positif seperti perasaan lega, berkurangnya kecemasan, dan peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah. Namun, masih ditemukan kendala teknis seperti lambatnya respons konselor, tidak adanya notifikasi, dan tampilan antarmuka yang kurang ramah. Temuan ini menunjukkan Chatra dapat menjadi jembatan awal layanan kesehatan mental bagi remaja dan mahasiswa, dengan catatan perlunya perbaikan teknis dan dukungan profesional berkelanjutan. Chatra berpotensi dikembangkan sebagai model layanan konseling digital yang murah, aman, dan efektif di lingkungan kampus.