Masalah gizi, khususnya stunting, menjadi tantangan serius di Kota Salatiga dengan prevalensi 16,9% pada tahun 2023. Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan kognitif anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memantau pola asuh dan tumbuh kembang balita stunting melalui intervensi gizi dengan menu “Si MENANG”. Metode yang digunakan adalah intervensi langsung selama enam bulan pada 10 balita stunting. Intervensi mencakup pemberian menu terencana, pemantauan konsumsi harian melalui home visit, pengukuran antropometri (BB/U, TB/U, BB/TB) bulanan, serta skrining perkembangan (KPSP) dan pola asuh menggunakan kuesioner. Hasil dari intervensi gizi dengan menu “Si MENANG” yaitu adanya perbaikan status gizi yang signifikan yaitu underweight (BB/U) turun dari 30% menjadi 11%, sangat pendek (TB/U) turun dari 20% menjadi 0%, dan tidak terdapat gizi kurang di akhir intervensi (BB/TB), namun ditemukan inkonsistensi pola asuh umum (otoriter 60%) dan pola asuh makan (demokrasi 80%). Meskipun pengetahuan gizi ibu mayoritas baik (80%), hasil skrining perkembangan anak (KPSP) menunjukkan ketidakstabilan, dengan mayoritas hasilnya meragukan. Intervensi gizi efektif dalam memperbaiki status gizi antropometri. Namun, inkonsistensi pola asuh dan perkembangan anak yang tidak stabil menunjukkan perlunya program pendampingan yang tidak hanya berfokus pada gizi, tetapi juga pada penguatan pola asuh orang tua secara holistik untuk dampak yang berkelanjutan
Copyrights © 2025