Kajian ini fokus pada dinamika politik Partai Masyumi sebagai penanda sejarah terbentuknya wajah Indonesia yang baru. Pandangan Fraksi Partai Masyumi melalui Mosi Integral Natsir dalam Sidang Parlemen membuka jalan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kajian ini menggunakan metode sejarah, yang merumuskan permasalahan penelitian berdasarkan perspektif sejarah. Tahapan yang dilakukan meliputi: pencarian dan pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber (seleksi data), interpretasi (penafsiran), dan penyajian atau penulisan sejarah (historiografi). Hasil Kajian ini menunjukkan bahwa peran sakral Partai Masyumi mengembalikan keutuhan bangsa Indonesia sangatlah besar. Dibalik kursi elit parlemen lahir sebuah gagasan monumental. Gagasan ini diikuti dengan kobaran semangat panji bulan bintang di Sulawesi Selatan Tenggara melalui sejumlah program metodik kepartaian. Partai Masyumi mampu memenangkan kontestasi politik dengan mendominasi perolehan suara di daerah pemilahan dua belas. Hal ini juga menandai kedigdayaan para pemikir sekaligus politisi Islam yang bahu-membahu merebut simpati rakyat pada pemilu perdana negeri ini.Kata Kunci: Islam, Masyumi, Pemilu AbstractThe political dynamics of the Masyumi party are the main subject of this study since they have historically signaled the appearance of a fresh face in Indonesia. The unitary state of the Republic of Indonesia was founded thanks to the opinions of the Masjumi party faction expressed by Natsir's integral motion in the parliamentary session. The historical approach, which frames research questions in historical context, is used in this study. Research and source gathering (heuristics), source analysis (selection of material), interpretation (interpretation), and presentation or historiography (history) are the steps that are taken. The findings of this study show how crucial the Masjumi party's holy role is in restoring Indonesia's integrity. Behind the elitist seats in the legislature, a revolutionary concept emerged. . The Spirit of the Moon and Stars Banner in South and Southeast Sulawesi adopted this concept and implemented a number of meticulous celebration programs. By controlling the voting in the twelve divisions, the Masyumi Party was able to prevail in the political struggle. This demonstrates the superiority of Islamic political leaders and philosophers, who collaborated to appeal to voters during this nation's first election.Keywords: Islam, Masyumi, Election
Copyrights © 2023