Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Meskipun penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada semua kelompok usia, bayi dan balita adalah yang paling rentan. Anak-anak di bawah dua tahun lebih rentan terhadap pneumonia daripada orang dewasa. Dari 6,6 juta balita yang meninggal dunia, 1,1 juta di antaranya adalah pneumonia, dan 99 persen dari kasus ini terjadi di negara berkembang. Di Indonesia, pneumonia sangat umum di kalangan anak-anak usia 1-4 tahun, dengan kasus tertinggi terjadi pada orang-orang dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah (2,74%). Pada tahun 2013, insiden pneumonia tertinggi terjadi pada anak usia 12-23 bulan, meningkat menjadi 6,0% pada tahun 2018. Di Provinsi Sulawesi Selatan, prevalensi pneumonia tercatat sebesar 1,2% pada tahun 2022, dengan angka tertinggi di Kota Pare-Pare (2,57%). Berdasarkan karakteristik balita, populasi tertinggi ditemukan pada usia 24-35 bulan (1,67%), jenis kelamin perempuan (1,21%), dan tinggal di pedesaan (1,56%). Dibandingkan dengan penyakit lain, pneumonia menyebabkan kematian lebih tinggi. Salah satu metode utama untuk menangani infeksi adalah penggunaan antibiotik; namun, sekitar 40-62% penggunaan antibiotik tidak tepat, yang dapat menyebabkan resistensi obat atau Multi Drug Resistance Organisms (MDROs). Penelitian Ettore menunjukkan bahwa efek samping seperti ruam kulit, urtikaria, diare, mual, dan muntah dapat terjadi setelah penggunaan antibiotik pada anak-anak. Penggunaan antibiotik harus dilakukan dengan hati-hati pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum matang dan lebih rentan terhadap infeksi. Respon tubuh anak terhadap berbagai obat. Tubuh anak berbeda dengan tubuh orang dewasa dalam hal penyerapan, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat. Ini dapat memengaruhi efektivitas dan efek samping obat. Banyak tanaman lokal saat ini digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit, seperti infeksi. Daun miana (Coleus scutellarioides) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat dan diyakini dapat mencegah dan mengobati penyakit saluran pernapasan. Untuk menghentikan infeksi pneumonia di Indonesia, sangat penting untuk memberikan pendidikan tentang pneumonia dan manfaat tanaman herbal lokal Gorontalo untuk mencegah infeksi pneumonia pada anak.
Copyrights © 2025