Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dilakukan dengan beberapa metode, antara lain menggunakan pemanasan maupun tanpa pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan merebus santan kelapa menggunakan api kecil hingga santan mengeluarkan minyak, namun metode ini sering menyebabkan perubahan warna pada minyak dan berbau tengik sehingga kualitas VCO yang dihasilkan kurang baik dan tidak bertahan lama. Metode lainnya yaitu dengan cara mekanik, kelapa setelah diparut akan mengalami proses pengadukan secara manual, hal ini akan membantu dalam pelepasan emulsi santan, dimana protein, minyak dan air akan terpisah sendiri melalui metode ini. Metode ini dirasa cukup efektif karena prosesnya tanpa menggunakan pemanasan. Hasil produksi VCO masyarakat di Desa Telaga Tujuh Kabupaten Deli Serdang masih belum optimal dikarenakan VCO masih berbau tengik setelah jangka waktu penyimpanan 30 hari, produksi menggunakan metode tanpa pemanasan. Dibutuhkan perbaikan metode dalam proses produksi dan pengemasan, agar kualitas VCO dapat terjaga dengan baik. Sosialisasi yang dilakukan sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat sebagai pelaku kegiatan produksi VCO di Desa Telaga Tujuh. Sosialisasi memperkenalkan kepada masyarakat tentang proses produksi VCO menggunakan teknologi tepat guna mesin sentrifugal dan adanya tahap pendinginan dalam pengolahan santan. Proses pendinginan dalam produksi VCO bermanfaat untuk memperlambat atau mencegah reaksi oksidasi dan hidrolisis pada santan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas VCO. Mesin sentrifugal bermanfaat untuk menghasilkan VCO yang bebas kontaminasi, cara ini juga efektif dan efisien karena menghasilkan rendemen yang lebih banyak dibandingkan metode fermentasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, masyarakat memiliki peningkatan pemahaman dalam hal pemanfaatan teknologi tepat guna dalam memperbaiki kualitas produk VCO menggunakan mesin sentrifugal dan proses pendinginan dalam pengolahannya.
Copyrights © 2025